TEMPO.CO, Malang - Keluarga Aditya Sukardi, juru karema Trans TV yang menjadi salah seorang korban pesawat Sukhoi Superjet 100, berharap proses identifikasi dipercepat. “Kami berharap jenazahnya segera dikirim ke Malang untuk dimakamkan," kata ayak Aditya, Wahyono Suprapto, Kamis, 17 Mei 2012.
Wahyono mengaku mendapat kabar bahwa jenazah Aditya berhasil ditemukan dan diidentifikasi berdasarkan pakaian yang digunakannya, yakni seragam hitam berlogo Trans TV. Kabar tersebut diterimanya dari manajemen Trans TV. "Tapi kami ingin berita resmi dari tim Disaster Victim Identification (DVI)," ujarnya.
Kabar penemuan jazad anaknya belum disampaikan Wahyono kepada istrinya, Tri Kardiani. Sebab ibunda Aditya itu masih terpukul oleh musibah tersebut. Kabar tersebut juga belum diberitahukan kepada istri Aditya, Adia Rasfita, yang bermukim di Bumi Serpong Damai Tangerang.
Kedua orang tua Aditya menginginkan jenazah Aditya dimakamkan di pemakaman umum Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Kini keluarga Aditya sedang berkumpul di rumah di Jalan Tirto Utomo Gang 5 Nomor 10 di Desa Landungsari. Sanak saudara, tetangga, teman sekolah, dan kuliah semasa di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang berdatangan. Setiap malam keluarga dan tetangga membaca doa bersama dan membaca surat yasin.
Aditya bekerja sebagai juru kamera Trans TV sejak tujuh tahun silam. Aditya memiliki seorang istri dan dua anak. Mereka menetap di Bumi Serpong Damai Tangerang. Lulusan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang itu mengikuti joy flight Sukhoi Superjet 100 untuk tugas jurnalistik.
EKO WIDIANTO