TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan harga daging tak hanya terjadi pada kelompok daging sapi impor. Harga daging sapi lokal juga dicatat naik sepanjang 2012 ini di kisaran 15 persen hingga 20 persen. "Kuartal satu harga terus naik, padahal biasanya trennya harga turun dulu di awal tahun," kata Wakil Ketua Bidang Penerangan Asosiasi Pedagang Daging Seluruh Indonesia, Asnawi, Rabu, 16 Mei 2012.
Asnawi mengatakan saat ini harga daging sapi sudah berkisar Rp 75 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram. Padahal akhir tahun lalu harga daging masih berkisar Rp 65 ribu per kilogram.
Kenaikan harga disebabkan oleh naiknya harga sapi timbang hidup. Saat ini harga timbang hidup sapi sudah Rp 29 ribu per kilogram, padahal akhir tahun lalu harga masih di kisaran Rp 25 ribu hingga Rp 26 ribu per kilogram. "Harga per ekor sapi sudah naik Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta," kata Asnawi.
Asnawi menjelaskan kenaikan harga ini lantaran kurangnya pasokan sapi potong. Menurunnya pasokan disebabkan oleh pemotongan kuota impor sapi bakalan dan pengangkutan ternak dari daerah produsen ke kota yang tidak lancar. "Pertumbuhan ekonomi naik sehingga permintaan daging naik, tapi sumber bahan baku dikurangi. Akhirnya harga naik," katanya.
Ia memaklumi keputusan pemerintah memangkas impor karena hasil sensus sapi potong dan kerbau menunjukkan bahwa pasokan sapi lokal sudah mencukupi. Namun asosiasi meminta pemerintah memperbaiki pengangkutan ternak. "Pasokan dari daerah harus dibarengi dengan transportasi untuk mempermudah jangkauan," kata Asnawi.
Tahun 2011 pemerintah memberikan kuota impor 600 ribu ekor sapi bakalan. Tahun ini kuota impor sapi bakalan tinggal 283 ribu ekor. Pemangkasan ini berdasarkan hasil sensus sapi potong, sapi perah, dan kerbau oleh BPS pada 2011 yang menyatakan ada 14,8 juta ekor sapi di Indonesia. Namun populasi sapi yang tersebar menyebabkan pasokan tersendat.
BERNADETTE CHRISTINA