TEMPO.CO, Rusia -- Kabar hilangnya pesawat Sukhoi SuperJet 100 tidak hanya menimbulkan duka bagi keluarga penumpang. Orang tua Alexander Yablontsev, pilot Rusia yang mengemudikan Sukhoi, juga terguncang.
Situs berita Lifenews.ru memberitakan, sesaat setelah menerima kabar Sukhoi menghilang, Nikolai Antonovich dan Maria Panteleimonovna langsung jatuh sakit. "Ambulans datang ke rumah kedua orang tua itu dan mengangkut mereka ke rumah sakit," tulis situs Lifenews.ru pada 9 Mei 2012.
Menurut Lifenews.ru, pasangan 86 tahun itu tidak bisa menerima kabar jika anak mereka hilang dalam tugas. Akibatnya mereka terkena serangan jantung.
Yablontsev memang dekat dengan kedua orang tuanya. Tiap tanggal 9 Mei, Nikolai dan Maria kerap mengunjungi anak lelakinya itu di Moskow. "Tiap tahun mereka khusus datang dari Adygea untuk bertemu Yablontsev," tulis Lifenews.ru.
Selama di rumah sakit, kakek-nenek itu terus didampingi kedua cucunya, Igor, 30 tahun dan Marina, 27 tahun. Igor dan Marina secara bergantian menemani pasangan paruh baya itu.
Tragedi Sukhoi SuperJet 100 terjadi pada Rabu sore, 9 Mei 2012. Pesawat produksi Rusia itu lepas landas dari Landasan Udara Halim Perdanakusuma pukul 14.12 untuk melakukan joy flight ke selatan Jakarta. Sekitar 21 menit di udara, Yablontsev menghubungi menara kontrol di Bandara Soekarno-Hatta dan meminta izin turun dari ketinggian 10 ribu ke 6 ribu kaki. Namun, setelah itu Sukhoi menghilang. Puing pesawat kemudian ditemukan wilayah Gunung Salak.
LIFENEWS | CORNILA DESYANA
Berita terkait
Tabung Kotak Hitam Tahan Suhu 1.200 C
Tak Utuh, Kotak Hitam Sukhoi Tetap Bisa Berfungsi
Kotak Data Perekam Sukhoi Belum Ditemukan
Satu Kantong Jenazah Dievakuasi Tim SAR Sukhoi
Sukhoi Keluar Jalur Tanpa Izin Menara Kontrol?
Kisah Pengalaman Terbang Bersama Sukhoi
Kotak Hitam Tergeletak di Dekat Ekor Sukhoi