TEMPO.CO, Jakarta -Meski keberadaan jasad Susana Famela Rompas belum jelas, keluarga pramugari Sky Aviation itu tetap merayakan ulang tahunnya yang ke-27 kemarin, 16 Mei 2012 di dua tempat. Yaitu, di rumah mereka di Bunta, Sulawesi Tengah, juga dengan keluarga di Jakarta. Bukan riuh gembira perayaan itu, tapi khitmad penuh doa.
Terry Rompas, ayah Susan bercerita,kiraan seratus orang anggota keluarga dan kerabat hadir untuk mendoakan salah satu korban jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 tersebut. "Ibadah singkat dan kumpul keluarga," kata Terry kepada wartawan di Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Ayah empat anak ini mengaku belum ikhlas atas kepergian Susan sang putri bungsu. Namun dalam peringatan kelahiran Susan kemarin, dia sekaligus mendapat nasihat dari pendeta. "Secara manusia memang tidak ikhlas, tapi bikin gimana? Kemarin ada penghiburan dari pendeta. Kami kembalikan ke agama, hidup ini titipan Tuhan," ucapnya lemah.
Sutje Rompas, ibunda Susan berharap, jasad putrinya segera teridentifikasi. "Harapan saya, anak saya supaya cepat ditemukan, mau kami bawa pulang ke kampung di Bunta, Sulawesi Tengah," kata dia.
Terry mengenang putrinya sambil berurai air mata. Ia tampak sangat bangga terhadap Susan. "Dari dulu apa yang berbau modelling dia ikut." Susan adalah sosok berprestasi. Pada 2006 ia menjadi finalis Putri Indonesia. Tahun 2007 dia terpilih menjadi Putri Sulawesi Tengah. Setahun kemudian, 2008, dia memenangi gelar Putri Pariwisata dalam kontes Putri Indonesia.
Dengan semangat ia bercerita, Susan sering diundang ke Istana Negara untuk menerima tamu negara bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. " Tahun 2010 juga waktu peresmian batik sebagai pakaian nasional, dan acara kelautan di Manado," ucap Terry dengan pelupuk mata berair.
Susan lulus pendidikan Strata 1 di Universitas Sam Ratulangi, Manado, Jurusan International Business tahun 2006. Atas dorongan sang ayah, ia meraih gelar master di Jurusan Public Relations, London School Jakarta pada 2010.
Susan sempat bekerja di tempat lain sebelum di Sky Aviation. Salah satunya sebagai manajer di butik perancang busana, Oscar Lawalatta. Pengalamannya sebagai pramugari di Thailand Airlines membuat Susan digaet Sky Aviation. Apalagi, Susan terkenal fasih berbahasa Inggris, Mandarin, dan Jepang."Dia sudah enggak perlu ikut sekolah pramugari lagi. Dia diterima dengan jadi prioritas di Sky," cerita Terry.
ATMI PERTIWI