TEMPO.CO , Jakarta:Hubungan Masyarakat Badan Search and Rescue (SAR) Nasional, Gagah Prakoso, belum menghitung jumlah dana yang dikeluarkan untuk proses evakuasi korban jatuhnya Pesawat Sukhoi Superjet 100 di kawasan Gunung Salak, Jawa Barat pada Rabu pekan lalu.
"Itu nanti belakangan ketika operasi selesai," kata Gagah saat dihubungi, Kamis, 17 Mei 2012. "Kami harus bertindak cepat. Pokoknya kami tidak akan menyelewengkan dana itu. Ini kemanusian."
Gagah menyatakan proses evakuasi pencarian korban pesawat nahas itu melibatkan lebih dari 1.200 personil dari unsur TNI, Kepolisian, PMI, dan Relawan. "Sekarang sudah berkurang menjadi sekitar 600 orang untuk menyisir," katanya.
Selain kendaraan seperti truk, ambulance, dan kendaraan roda empat lainnya, tim gabungan mengerahkan 13 helikopter, yaitu 4 dari Palang Merah Indonesia (PMI), 4 Colibri dari TNI Angkatan Udara, dua dari Badan SAR Nasional, satu Helokopter Super Puma, satu Mi 17 dari TNI Angkatan Darat, dan satu dari Kepolisian.
"Untuk Bahan Bakar Minyak yang digunakan, kami menggunakan dulu dari Pertamina. Belum dihitung berapa ton yang dipakai. Bayarnya belakangan, itu pun tidak berupa uang, hanya berkas reimburse saja. Nanti ada pengurangan jatah untuk Badan SAR Nasional," ujar dia.
Menurut Gagah, biaya yang nanti akan dikeluarkan oleh Badan SAR Nasional hanya untuk masalah konsumsi para relawan. "Itu paling seberapa. Yang penting bagi kami, adalah kemanusiaan," katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita Terkait
Polisi: Nama Korban Sukhoi Sudah Teridentifikasi
Jenazah Korban Sukhoi Sudah Ditemukan Seluruhnya
Jemaat Filadelfia Dihadang Saat Hendak Beribadah
Keluarga Tetap Rayakan Hari Jadi Susana Rompas
Orang Tua Pilot Sukhoi Kena Serangan Jantung