TEMPO.CO, Jakarta - Oktavianus Maniani masih harus bersabar untuk bisa bermain di turnamen Al-Nakbah Palestina. Pasalnya, visa pemain Persiram Raja Ampat itu masih belum terbit, sehingga sampai saat ini Okto masih tertahan di Amman, Yordania.
"Selain Okto, visa Yoshua Pahabol juga belum terbit. Mereka masih menunggu visa dan ada di Yordania," ujar manajer tim nasional senior Indonesia, Ramadhan Pohan, Sabtu, 19 Mei 2012.
Untuk masuk ke Palestina, kata Ramadhan, seseorang memang harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari Israel. Izin Israel itu yang sampai saat ini masih ditunggu Okto dan Yoshua. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) pun, menurut Ramadhan, sebenarnya sudah berupaya membantu dan melobi melalui Kedutaan Palestina di Yordania, tapi tidak berhasil.
"Tapi saya dapat kabar, bahwa kemungkinan besok (Ahad), visa untuk dua pemain itu keluar. Semoga saja timnas masuk ke semi-final, sehingga tenaga Okto dan Yoshua bisa dimanfaatkan. Mereka akan bisa disiapkan sebagai senjata rahasia," ujar Ramadhan.
Akibat belum keluarnya visa dari Israel itu, Okto dan Pahabol dipastikan tidak akan bermain memperkuat timnas saat melawan Kurdistan, Sabtu malam ini waktu Indonesia, 19, Mei 2012.
Okto sendiri pasrah dengan kendala visa tersebut dan hanya berharap masalah itu segera selesai. "Saya sudah tidak sabar untuk bergabung dengan teman-teman. Pada dasarnya, saya sudah sangat siap membela timnas. Jika detik ini keluar, saat ini juga saya akan berangkat ke Palestina," ujar Okto.
Masalah sulitnya visa itu memang menyulitkan beberapa peserta turnamen Al-Nakbah. Uzbekistan, calon lawan Indonesia di Grup B yang mendadak mengundurkan diri dari turnamen, disebabkan karena seluruh anggota timnasnya tidak mendapat visa. Nasib sama juga dialami beberapa pemain Mauritania.
"Kita dan Yordania masih untung karena visa masih bisa terbit," ujar Ramadhan.
ARIE FIRDAUS