TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi menegaskan bahwa tidak benar parasut di Sukhoi Superjet 100 berada di bawah kursi pilot Aleksandr Yablontsev.
"Parasut berada di dalam survival kit. Survival kit itu terletak di bagian bagasi," ujar Tatang Kurniadi, Jumat, 18 Mei 2012.
Tatang melanjutkan bahwa parasut itu ada bukan untuk melarikan diri. Ia mengatakan, sesuai dengan fungsi barang-barang di dalam survival kit, parasut tersebut berfungsi untuk bertahan hidup dalam kondisi tertentu.
"Jadi saya tegaskan, parasut itu bukan untuk pilot melarikan diri. Parasut itu untuk survive," ujar Tatang menegaskan kepada wartawan di hadapannya.
Terkait dengan bagaimana parasut tersebut ditemukan di luar survival kit, Tatang tidak menjawab. Pasalnya, masih menjadi misteri bagaimana parasut tersebut terkembang ketika ditemukan.
Sebelumnya, terhitung mulai hari ini, operasi evakuasi korban Sukhoi Superjet 100 dihentikan. Operasi yang melibatkan pasukan dari instansi seperti TNI, Mapala UI, Pemda Bogor, serta SAR Rusia tersebut berakhir setelah beroperasi selama 10 hari. Total sudah 35 kantong jenazah terkumpul.
Terkait dengan Sukhoi Superjet 100, pesawat produksi United Aircraft Corporation itu hilang dari kontak dan peredaran radar pada Rabu pekan lalu, sekitar pukul 14.33. Saat ditemukan oleh tim evakuasi pesawat yang mengangkut 45 penumpang tersebut ditemukan dalam keadaan mengenaskan. Korban juga ditemukan dalam keadaan tidak utuh.
Black box pesawat itu sendiri sudah ditemukan dan sudah diunduh isinya oleh pihak KNKT. Isinya terkait dengan apa saja yang terjadi sebelum Sukhoi mengalami kecelakaan. Meski begitu, detail isinya belum boleh diungkapkan hingga sekarang.
ISTMAN MP