TEMPO.CO, Jakarta - Tim Badan SAR Nasional belum tentu kembali melakukan pencarian korban Sukhoi bila hasil identifikasi 35 kantong mayat yang kini berada di RS Polri kurang dari 45 orang, sesuai dengan estimasi korban.
“Kami akan kembali hanya jika ada tanda-tanda korban. Sejauh ini tidak ada tanda-tanda,” ujar Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya Daryatmo, ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 19 Mei 2012.
Sebelumnya operasi evakuasi korban Sukhoi Superjet 100 telah dihentikan terhitung mulai Jumat, 18 Mei 2012. Operasi yang melibatkan pasukan dari instansi seperti TNI, PMI, Mapala UI, Pemda Bogor, SAR Rusia, dan masyarakat tersebut berakhir setelah beroperasi selama 10 hari.
Meski evakuasi telah selesai, Daryatmo mengatakan seratusan anggota tim Basarnas masih berada di lokasi jatuhnya Sukhoi untuk mencari FDR (Flight Data Recorder) yang belum ditemukan. “Masih ada 186 anggota tim tinggal di Cijeruk untuk mencari FDR yang belum ketemu,” ujarnya.
Sukhoi Superjet 100 hilang dari kontak radar Rabu pekan lalu, 9 Mei 2012, pukul 14.33. Saat ditemukan tim evakuasi, pesawat yang mengangkut 45 penumpang itu dalam keadaan mengenaskan. Korban juga ditemukan dalam keadaan tidak utuh.
Kotak hitam (black box) pesawat itu sudah ditemukan dan diunduh isinya oleh pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi. Isinya terkait dengan apa saja yang terjadi sebelum Sukhoi mengalami kecelakaan. Meski begitu, detail isinya belum boleh diungkapkan hingga sekarang.
ANANDA PUTRI
Berita terkait
Kru Sukhoi Rusia di Mata Blogger Sergey Dolya
Kuncen Gunung Salak Minta Nama Penumpang Sukhoi
Negosiasi Asuransi Sukhoi Tanpa Intervensi Negara
Benda Mirip Parasut Sukhoi Dikirim ke Halim
Sukhoi Siap Bayar Asuransi Korban
Hatta Rajasa: Kader PAN Tanpa Politik Uang
Fakta Janggal Sukhoi Superjet Rusia