TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Rusia mengaku ikut merogoh kocek untuk biaya evakuasi hingga identifikasi korban kecelakaan Sukhoi Superjet 100. Menurut Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov, uang itu di luar santunan korban kecelakaan Pesawat.
"Kami memang belum bisa mengatakan jumlah pastinya karena proses pencarian flight data record dan identifikasi korban masih berlanjut setelah selesai semuanya baru dihitung," kata Alexander pada Sabtu, 19 Mei 2012. Biaya tersebut menurutnya murni dari pemerintah Rusia.
Berikut pos anggaran yang telah dikeluarkan Rusia hingga saat ini: Pos anggaran yang telah dikeluarkan Pemerintah Rusia adalah untuk evakuasi korban Sukhoi, mendatangkan pereaksi kimia atau reagent, dan menyewa tenda khusus yang digunakan tim Disaster Victim Investigation.
Sukhoi Superjet 100 hilang dari kontak dan peredaran radar 9 Mei 2012 pukul 14.33 di kawasan Gunung Salak, Bogor. Saat ditemukan oleh tim evakuasi, pesawat yang mengangkut 45 penumpang tersebut ditemukan dalam keadaan mengenaskan. Korban juga ditemukan dalam keadaan tidak utuh.
Saat ini, tim dari Rusia beserta tim dari Indonesia masih mencari FDR (Flight Data Recorder atau data rekaman penerbangan). Sedangkan CVR (Cockpit Voice Recorder atau rekaman percakapan di kokpit) masih diteliti Komite Nasional Keselamatan Transportasi.
SYAILENDRA
Berita terkait:
Keluarga Belum Bisa Lihat Jasad Korban Sukhoi
Keluarga Pilot Sukhoi Tidak Datang ke Indonesia
DVI Kumpulkan 44 Sampel Sidik Jari Korban Sukhoi
Dalam Sejam, Rusia 3 Kali Ralat Rencana Konferensi Pers
Tukar Koin dan Rokok Rusia di Posko Sukhoi