TEMPO.CO, Jakarta - Belasan awak media cetak, televisi, dan online berkerumun di ruang tunggu posko ante mortem Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Sabtu, 19 Mei 2012. Mereka siaga menunggu Nur Huda Husein, kerabat fotografer majalah Angkasa, keluar dari ruang pendataan informasi ante mortem keluarga korban pesawat Sukhoi Super Jet 100.
Tak lama, kakak Didik Nur Yusuf, penumpang Sukhoi nahas, itu keluar ruangan bersama seorang anggota keluarga lainnya. Juru warta langsung menyerbu, namun urung bertanya.
Tidak tega ketika melihat bulir-bulir air sedikit lagi tumpah dari mata Nur Huda ketika bercerita nasib adiknya. Dengan terbata-bata, dia berkata. "Saya ingin mendapat kepastian. Doakan saja, mudah-mudahan saya dapat kepastian," kata lelaki paruh baya itu mempertanyakan keberadaan jasad adiknya.
Ia telah mengetahui tim Badan Search and Rescue Nasional sudah menghentikan proses evakuasi korban jatuhnya Sukhoi sejak Jumat, 18 Mei 2012 kemarin. Namun Nur Huda menyiratkan harapan pencarian korban berlanjut. Baginya, penghentian pencarian seperti cuma sementara. "Saya belum diundang (tim Disaster Victim Identification) ke sini. Tapi, karena kegiatan SAR, kan, sudah ditutup sementara, itu mendorong saya, kenapa adik saya belum ada beritanya," katanya lirih.
Perasaan sebaliknya dialami Uneng Panggabean, adik Edward Panggabean, karyawan Indo Asia korban Sukhoi. Raut wajah Uneng tenang ketika keluar ruang pendataan keluarga di posko ante mortem bersama kerabatnya. "Kami dapat info yang melegakan untuk keluarga," katanya.
Uneng hadir di RS Polri atas undangan tim DVI. Tim identifikasi meminta Uneng menunjukkan foto Edo--panggilan Edward--yang memperlihatkan tato kepala suku Apache di lengan kanan atas. Sebuah tanda berarti buat identifikasi. "Menurut feeling saya, sih, (Edo) sudah ditemukan," kata Uneng.
Apa pun hasilnya, Nur Huda dan Uneng tetap menghargai kerja tim Basarnas dan DVI. "Kami menghargai tim yang masih bekerja keras untuk melakukan identifikasi yang belum teridentifikasi, termasuk adik saya," kata Nur Huda.
"Kami ucap syukur dan terima kasih pada mereka," ujar Uneng.
ATMI PERTIWI
Berita Terkait:
Makam Keramat di Kawasan Tempat Jatuh Sukhoi
Sukhoi, Gunung Salak, dan Firasat Abah Uut
Rusia Alokasikan 3 Pos Anggaran Tragedi Sukhoi
Tim SAR Memburu FDR Sukhoi