TEMPO.CO, Muenchen - Kegagalan Bayern Muenchen meraih gelar Liga Champions di Fussball Arena pada Ahad dinihari, 20 Mei 2012, membuat legenda sepak bola Jerman, Matthias Sammer, kecewa berat. Pria yang kini menjabat sebagai direktur olahraga timnas Jerman itu tidak terima Bayern dikalahkan oleh Chelsea.
Menurut dia, tidak adil bahwa Bayern yang menguasai jalannya laga dan membuat banyak peluang justru kalah secara tragis dari The Blues. Pada partai puncak itu, Die Rotten kalah lewat drama adu penalti setelah bermain sama kuat 1-1 pada waktu normal dan perpanjangan waktu.
“Ini tidak adil bahwa tim yang gaya bermainnya seperti Chelsea bisa meraih gelar juara,” kata Sammer seusai pertandingan.
Ini bukan pertama kalinya Chelsea memilih bermain dengan strategi bertahan. Pada babak semi inal, Barcelona juga jadi korbannya. Menguasai jalannya pertandingan di kedua pertemuan, pasukan Pep Guardiola malah tidak mampu menumbangkan Frank Lampard dan kawan-kawan. Justru Chelsea yang bisa menang 1-0 di Stamford Bridge dan seri 2-2 di Camp Nou.
Sammer pun mengkritik gaya sepak bola negatif yang dipraktekkan pasukan Roberto Di Matteo itu. “Jika ini merupakan masa depan sepak bola, maka ini akan menjadi bencana,” kata pria berusia 44 tahun itu.
Berdasarkan data statistik UEFA, Bayern memang menguasai jalannya pertandingan. Lima puluh lima persen penguasaan bola dipegang oleh pasukan Jupp Heynckes. Bayern melakukan 20 kali tendangan sudut, sedangkan Chelsea hanya satu kali. Total, Bayern melepas 24 tembakan dengan tujuh di antaranya tepat sasaran. Sedangkan Chelsea total hanya enam kali menembak, setengahnya menemui sasaran.
GOAL | UEFA | IRVAN SAPUTRA
Berita terpopuler:
Di Matteo: Chelsea Juara, Masa Depan Saya Tak Penting!
Totti Sedih Ditinggal Rekan Seangkatan
Duel Manuel Neuer Vs Petr Cech
Chelsea, Klub ke-22 yang Juarai Liga Champions
Ahok Jagokan Chelsea