TEMPO.CO, Jakarta - Pada lomba lari Jakarta International 10K, atlet nasional, Jauhari Johan, berhasil mengalahkan juara tahun lalu, Agus Prayogo. Jauhari tidak menyangka bisa menjadi juara dan mengalahkan catatan waktu Agus. Jauhari keluar sebagai pemenang dengan catatan waktu 30:52, disusul Agus Prayogo dengan catatan waktu 32:05. "Tentunya saya sangat senang sekali, sebenarnya Agus Prayogo lebih unggul, tapi sepertinya ia kurang fit. Saya juga kondisinya lebih enak," katanya, Ahad, 20 Mei 2012.
Jakarta International 10K merupakan lomba lari tahunan yang digelar untuk menyambut Hari Ulang Tahun DKI Jakarta yang ke-485. Lomba lari dimulai dari Silang Monas Barat Daya menempuh rute Jalan M.H. Thamrin dan Sudirman, kemudian berputar di depan kampus Unika Atma Jaya dan finis di Silang Monas Barat Daya.
Peserta yang turut serta dalam lomba lari tahun ini mencapai 35 ribu dan dibagi menjadi empat kategori, yaitu elite internasional (putra dan putri), elite nasional (putra dan putri), umum (putra dan putri), serta pelajar (putra dan putri). (baca: Triyaningsih Pimpin Jakarta International 10K)
Pelari nasional asal Sumatera Selatan ini mengaku lintasan jalan di Monas-Sudirman yang dilalui kurang mulus sehingga sedikit menghambat. "Tadi track-nya sedikit banyak batu-batu kecil. Mudah-mudahan tahun depan lebih dapat bersih lagi," ujar Jauhari.
Pada kategori elite nasional putra, peringkat ketiga ditempati oleh Feri Junaedi dengan catatan waktu 32:29.
Juara pertama elite nasional, baik putra dan putri, mendapat hadiah Rp 25 juta; juara kedua, Rp 20 juta; dan juara ketiga, Rp 17,5 juta.
Pelari Kenya mendominasi kategori elite internasional, baik dalam sektor putra maupun putri. Pada kategori putra, pelari Kenya, Silas Kipruto, menjadi juara dengan catatan waktu 29:20, diikuti dengan pelari asal Kenya lain, Pius Maiyo Kirop, dengan catatan waktu 29:35. Juara ketiga juga direbut oleh pelari Kenya, Patrick Kimeli, dengan catatan waktu 30:00.
Pada kategori putri, Philes Ongori asal Kenya menjadi juara dengan catatan waktu 33:12. Eunice Chebichi Chumba yang juga asal Kenya mengekor di posisi kedua dengan catatan waktu 33:17. Juara ketiga juga direbut oleh pelari Kenya, Peninah Arusei, dengan catatan waktu 33:27.
Philes mengaku senang bisa kembali berpartisipasi dalam lomba lari tahunan ini. "Saya sangat berterima kasih karena diundang kembali ke Indonesia," tuturnya singkat.
Pada kategori elite internasional putra dan putri, juara pertama meraih US$ 5 ribu, juara kedua mendapat US$ 3,5 ribu, sementara juara ketiga mendapat hadiah US$ 3 ribu.
ANANDA W. TERESIA