TEMPO.CO, Jakarta - Hilang dari penampakan radar ruang Air Traffic Control Bandara Soekarno-Hatta, pada Rabu, 9 Mei 2012, sekitar pukul 14.33, Sukhoi Superjet 100 sempat dicari-cari petugas kontrol. Mereka memanggil Sukhoi.
“Calling Romeo Alfa Three Six Eight Zero One... Calling Romeo Alfa Three Six Eight Zero One...,” panggil petugas menara kontrol kepada pilot Aleksandr Yablontsev. Sebanyak tiga kali petugas memanggil Sukhoi. Tapi hening. Tidak ada jawaban dari udara sana.
Ternyata petugas telat menyadari bahwa sudah 26 menit Sukhoi tak terdeteksi radar. Masalahnya, sistem peringatan darurat di menara kontrol, yang seharusnya bereaksi jika ada pesawat hilang dari radar, diam tak berbunyi. (Baca: Petugas ATC Tak Menyadari Sukhoi Menghilang?)
“Pukul 14.33, radar pendeteksi pesawat berhenti. Itu artinya Sukhoi Superjet 100 itu sudah keluar dari pantauan,” kata seorang petugas menara Cengkareng.
Sebelum menghilang, Sukhoi melayang 3,4 kilometer dari atas tanah. Pilot Yablontsev sempat berputar sekali di atas Pangkalan Udara Atang Sendjaja, Bogor.
Karena pesawat berada di training area, pengawas ATC membiarkan Yablontsev “main-main” dengan pesawat produksi 2009 itu. Toh, area itu bersih dari bukit dan gunung, serta sering dijadikan latihan siswa penerbangan. Berapa pun ketinggian pesawat, petugas akan mengizinkannya. (Baca: Centang-perenang Menara Pengawas Pesawat (ATC))
Karena itu, waktu Yablontsev meminta restu menara ATC untuk menurunkan ketinggian hingga 4.000 kaki, petugas mengaminkannya. Dengan kecepatan 290 knot atau 537 kilometer per jam, separuh dari laju maksimumnya, Sukhoi terlihat di radar menstabilkan diri pada ketinggian 6.100 kaki.
Masih terus berkomunikasi dengan penjaga menara, Yablontsev memberi tahu akan berbelok ke kanan. Namun habis itu senyap. Tak ada lagi permintaan dari Sukhoi.
BAGJA HIDAYAT | PRAMONO | AFRILLIA SURYANIS | CORNILA DESYANA
Berita Terpopuler Lainnya:
Centang-perenang Menara Pengawas Pesawat (ATC)
Ayat Kursi & Kisah Getir Pilot Mengontak Bandara
Petugas ATC Tak Menyadari Sukhoi Menghilang?
Daftar Nama Korban Sukhoi yang Berhasil Diidentifikasi
Makam Keramat di Kawasan Tempat Jatuh Sukhoi
Sukhoi, Gunung Salak, dan Firasat Abah Uut
Sulitnya Menyiapkan Ransum 8.400 Bungkus per Hari untuk Sukarelawan