TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto Brigadir Jenderal Agus Prayitno menyatakan bahwa untuk mempersiapkan kondisi psikologis keluarga korban Sukhoi, puluhan psikolog dipersiapkan. "Dari Universitas Indonesia, besok kami mendatangkan 30 orang psikolog," kata Agus ketika ditemui di RS Raden Said Sukanto, Senin, 21 Mei 2012.
Menurut Agus, para psikolog akan membantu keluarga korban Sukhoi menyiapkan diri secara mental sebelum melihat kondisi jenazah korban. Adapun hal ini terkait dengan kondisi keseluruhan korban Sukhoi yang diketahui rusak dan membusuk.
Sebelumnya, dinyatakan oleh pihak DVI bahwa proses identifikasi semua korban Sukhoi Superjet 100 telah usai dilakukan. Total sebanyak 45 korban berhasil diidentifikasi berdasarkan tes DNA, datat gigi geligi, dan sebagainya.
Jenazah korban saat ini masih dilabeli oleh pihak DVI. Hal tersebut sebagai bentuk persiapan sebelum jenazah diserahkan kepada pihak keluarga esok Rabu.
Terkait Sukhoi Superjet 100, pesawat produksi United Aircraft Corporation itu hilang dari kontak dan peredaran radar Rabu pekan lalu, pukul 14.33. Saat ditemukan oleh tim evakuasi, pesawat yang mengangkut 45 penumpang tersebut ditemukan dalam keadaan mengenaskan. Korban juga ditemukan dalam keadaan tidak utuh.
Cockpit Voice Recorder dari pesawat itu sendiri sudah ditemukan dan sudah diunduh isinya oleh pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi. Isinya terkait apa saja yang terjadi sebelum Sukhoi mengalami kecelakaan. Meskpun begitu, detil isinya belum boleh diungkapkan hingga sekarang. Flight Data Recorder dari pesawat itu juga masih dicari.
ISTMAN MP