TEMPO.CO, Surakarta - Sebuah buku bergambar Nabi Muhammad SAW ditemukan oleh salah satu orang tua siswa di Surakarta, Jawa Tengah. Buku yang didapatkan dari perpustakaan sekolah itu diduga merupakan sumbangan dari Kementerian Agama.
“Anak saya meminjam buku ini dari perpustakaan sekolahnya,” kata salah satu warga Kelurahan Baluwarti, Budi Rahayu. Namun, dia justru mendapatkan informasi adanya gambar ilustrasi nabi dalam buku itu dari anaknya yang masih menjadi siswa sekolah dasar itu.
“Semula, saya tidak percaya saat mendapat cerita dari anak saya itu,” kata Budi. Namun setelah membuka buku berjudul Kisah Menarik Masa Kecil Para Nabi tersebut, dia mendapati empat ilustrasi yang menampilkan gambar nabi secara fisik
Dalam ilustrasi tersebut, penerbit menggunakan gambar tubuh manusia yang telah dikaburkan dengan efek cahaya dan dibubuhi tulisan Muhammad dalam tulisan Arab. Hanya saja, bentuk tubuh secara fisik dalam gambar itu masih tetap terlihat. Salah satu gambar bahkan masih menggambarkan wajah nabi dengan cukup jelas.
Dia mengaku heran dengan lolosnya buku tersebut hingga beredar di perpustakaan sekolah. Apalagi, dalam buku tersebut terdapat stempel yang menyebutkan jika buku itu merupakan sumbangan dari Kementerian Agama. “Seharusnya mereka lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan kualitas buku,” katanya.
Kepala Kementerian Agama Surakarta, Ahmad Nasirin, juga mengaku kaget dengan temuan tersebut. “Sebenarnya tidak ada yang salah dengan muatan tulisan yang ada dalam buku tersebut,” katanya. Namun dia juga sependapat jika ilustrasi gambar nabi itu tidak boleh ada dalam buku tersebut.
Dia berjanji akan segera melakukan konfirmasi pada Kementerian Agama pusat. “Sebab kami tidak merasa pernah mendistribusikan buku ini,” kata Nasirin. Selain itu, dirinya juga perlu untuk mengetahui alur distribusi buku itu untuk mempermudah jika dilakukan penarikan.
Buku Kisah Menarik Masa Kecil Para Nabi itu diterbitkan oleh penerbit Nobel Edumedia, Pulogadung, Jakarta. Berdasarkan stempel yang ada di dalamnya, buku itu merupakan bantuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam pada 2011.
AHMAD RAFIQ
