TEMPO.CO, Jakarta -- Kapolri Jenderal Timur Pradopo siang ini menemui keluarga korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100. "Saya hadir ke sini untuk mengecek kesiapan akhir sebelum jenazah kami serahkan kepada keluarga," kata Timur di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 22 Mei 2012. Timur tiba di RS Polri sekitar pukul 10.45 WIB.
Sebelum melihat peti jenazah, Timur menemui keluarga para korban yang duduk di bawah tenda di depan ruang Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri. Seluruh peti jenazah diletakkan di selasar ruang forensik dalam dua barisan. Setiap peti berwarna cokelat tersebut ditempeli kertas putih beruliskan identitas korban.
Sebelumnya, DVI menyatakan bahwa proses identifikasi semua korban Sukhoi Superjet 100 telah usai dilakukan. Total sebanyak 45 korban berhasil diidentifikasi berdasarkan tes DNA, data gigi geligi, dan sebagainya. Jenazah korban saat ini masih diberi label oleh DVI. Hal tersebut merupakan bentuk persiapan sebelum jenazah diserahkan kepada pihak keluarga hari Rabu, 23 Mei 2012.
Sukhoi Superjet 100, pesawat produksi United Aircraft Corporation itu, hilang dari kontak dan peredaran radar pada Rabu pekan lalu pada pukul 14.33 WIB. Saat ditemukan oleh tim evakuasi, pesawat yang mengangkut 45 penumpang tersebut ditemukan dalam keadaan mengenaskan. Korban juga ditemukan dalam keadaan tidak utuh.
Cockpit Voice Recorder dari pesawat itu sendiri sudah ditemukan dan sudah diunduh isinya oleh pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Isinya menyangkut hal-hal yang terjadi sebelum Sukhoi mengalami kecelakaan. Namun mengenai detail masih belum boleh diungkapkan hingga saat ini.
MARIA YUNIAR