TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik akun pseudonim TrioMacan2000 mengatakan menulis kicauan di Twitter begitu memperoleh informasi. Selain dari pelbagai sumber, informasi yang disampaikan disebutnya sebagai pengalaman pribadi. "Aku pernah jadi korban permainan anggaran," ujarnya, soal cuit dugaan korupsi di Badan Anggaran.
Di media sosial Twitter, ada beberapa akun anonim yang sering dibicarakan orang. Salah satunya @TrioMacan2000. Kicauannya sering menyerempet isu-isu sensitif, termasuk skandal panas di pusat kekuasaan. Belum tentu semuanya benar, tetapi kicauannya beberapa kali mengundang komentar pejabat yang gerah.
Siapa pemilik akun dengan pengikut 60 ribu lebih yang tayang perdana sejak 1 April 2011? Untuk mengetahuinya, Tempo menemui dia, Selasa 22 Mei 2012. Ia bersedia mengakui sebagai pemilik akun yang namanya ditulis sebagai "Ade Ayu Sasmita" ini. Ia pun bersedia menjelaskan latar belakangnya dalam berkicau, termasuk bahan kicauannya. Namun, untuk saat ini, ia meminta nama aslinya tidak dipublikasikan dulu. "Nanti saja menjelang 2014," katanya.
Pengikutnya sering menyapa "Ade Ayu Sasmita" dengan "mbak". Padahal ia sebenarnya seorang laki-laki berkulit cokelat, suka tertawa lepas, dan tak henti merokok Sampoerna A-Mild. Pertemuan Tempo dengan dia di sebuah hotel di Jakarta Utara ini adalah untuk kedua kalinya. Dan dalam dua kali ketemu, dia selalu sibuk menerima telepon guna membicarakan pelbagai proyek di sela obrolan. "Pekerjaan saya konsultan politik, hukum, dan bisnis," katanya.
Ia mengatakan banyak tahu tentang korupsi di Badan Anggaran. "Aku ini pernah jadi konsultan pengurusan anggaran di DPR," ujar pria 40 tahunan ini. "Konsultan pengurusan anggaran" merupakan salah satu mata rantai dalam permainan mafia di Senayan.
"Ade Ayu Sasmita" mengatakan berkicau tatkala sempat. Ia mengaku tidur pukul 1 dinihari dan bangun empat jam kemudian. Langsung nge-twit? Ia menjawab sambil tergelak, "Tergantung kondisi. Kadang kalau di rumah lihat nyonya dulu."
Menurut Sang Macan, istrinya selalu memantau kicauannya. "Kalau aku genit-genit sama cewek, ngamuk dia. Hahaha…"
Bagja dan Pramono