TEMPO.CO, Singapura - Lady Gaga batal menggelar konser di Jakarta pada 3 Juni 2012. Kabar mengejutkan itu datang dari manajer Lady Gaga, Troy Carter, dalam konferensi persnya di Singapura, Kamis, 24 Mei 2012. Kata Carter, Gaga menolak menurunkan standar performa di atas panggung lantaran desakan kelompok garis keras agama di Jakarta.
"Gaga lebih memilih membatalkan konser daripada mengikuti kemauan kelompok agama atau permintaan sensor,” kata Carter.
Dalam konser dunia bertajuk "Born This Way", Gaga tidak cuma ditolak di Jakarta saja. Kelompok agama di Korea Selatan dan Filipina juga melarang pelantun tembang Poker Face datang ke negaranya. Karena itu, Gaga memutuskan urung manggung di Indonesia dan Filipina.
"Kami akan melewatkan mereka. Sebab, panggung Lady Gaga digelar dengan sangat unik untuk penonton yang khas," ujarnya.
Kata Carter, para penolak terlalu fokus dengan apa yang dikenakan dan dilakukan Gaga di atas panggung. Padahal, apa yang dilakukan Gaga tidak akan memberi banyak pengaruh ke penonton. "Itu terjadi karena kesenjangan budaya dan jurang besar antargenerasi," ujarnya.
Rencana konser Lady Gaga mendapat penolakan dari Front Pembela Islam, Majelis Ulama Indonesia, Forum Umat Islam (FUI), dan Lembaga Adat Besar Republik Indonesia (LABRI). Mereka menuduh Gaga merupakan pemuja setan dan cara Gaga berpakaian dianggap melanggar Undang-Undang Antipornografi.
TELEGRAPH | CORNILA DESYANA
Berita Terkait
Soal Lady Gaga, Dubes AS: Artis Bebas Ekspresi
Tolak Lady Gaga, FPI Ancam Turun ke Jalan
Izin Konser Gaga di Kemenakertrans Hampir Terbit