TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar membuka lowongan untuk calon presiden pada pemilihan 2014 mendatang. Namun, sejauh ini belum ada kandidat yang mendaftar ke partai ini. "Kami masih tunggu," kata Muhaimin di Jakarta, Ahad 27 Mei 2012.
Keponakan Abdurahman Wahid ini mengatakan, partainya selain menunggu calon juga mendeteksi, menelaah dan mempelajari aspirasi masyarakat. Calon yang belum tertarik maju melalui PKB, kata dia, bukan berarti tidak ada. "Mungkin setelah pemilihan legislatif, pada 2014," kata dia.
Walau belum ada bakal calon presiden, rekanan partai yang masuk koalisi sudah mulai memilih bakal calon presiden. Partai Golongan Karya, misalnya, memberi sinyal akan mengusung Aburizal Bakrie menjkadi calon tunggal.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Marwan Jafar, mengusulkan syarat pencalonan presiden pada 2014 diperketat. Alasannya, dengan pengetatan sistem presidensil dapat terlaksana. "Ini supaya terjadi penguatan sistem presidensiil yamg didukung atas dasar multipartai dalam rangka koalisi dan mengelola negara bersama sama. Kalau orang menjadi presiden, maka dibutuhkan dukungan parlemen yang kuat dan besar," ujar dia.
Jafar menjelaskan, PKB mengusulkan agar pengajuan calon presiden hanya boleh dilakukan oleh partai atau gabungan partai yang minimal mendapatkan 25 persen kursi di DPR. "Atau 30 persen untuk suara sah. Jadi masing-masing ada kenaikan 5 persen," kata dia.
Kenaikan ini, menurutnya, perlu untuk memastikan dukungan terhadap presiden kuat jika nantinya jadi terpilih. Ia khawatir, pemerintahan 2014-2019 akan mengalami ketidakstabilan jika presiden terpilih hanya diusung partai minoritas di parlemen.
"Jika presiden terpilih tidak didukung oleh partai di parlemen yang kuat atau koalisi mayoritas, maka akan terjadi hiruk pikuk politik terus menerus,program pemerintahan terganjal dan tentu sangat merugikan rakyat," katanya.
FEBRIYAN | ARYANI KRISTANTI