TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan sistem pengawasan udara segera berbentuk BUMN. Salah satu alasan Dahlan atas wacana itu adalah kesejahteraan para karyawan air traffic controller (ATC).
"Gaji operator ATC harus setara pilot, tak mungkin kecil," ujarnya seusai meluncurkan novel Sepatu Dahlan di Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 27 Mei 2012. Bila sejahtera, tuturnya, pelayanan dan tanggung jawab akan semakin berkualitas.
Dengan bentuk usaha BUMN, ada keterjaminan suntikan dana dari negara. Pengelolaan lalu lintas negara disebut Dahlan perlu keseriusan dan investasi yang besar.
Sebelumnya Dahlan mengatakan akan membentuk BUMN baru berbentuk perusahaan umum (Perum) untuk menangani air traffic system (ATS) di Indonesia. Nantinya BUMN ini akan mengontrol keseluruhan lalu lintas udara di seluruh Indonesia. Saat ini, kata Dahlan, masih terjadi dualisme dalam pengaturan lalu lintas udara Nusantara.
Tugas perum nirlaba itu adalah sinkronisasi sistem air traffic control di seluruh Indonesia. "Agar kita berdaulat penuh di wilayah udara Indonesia," ujarnya.
Dahlan optimistis pembentukan perum ini efektif menyelesaikan masalah peralatan, kemampuan tower, serta masalah psikologis pegawai ATC akibat gaji yang sebelumnya dirasa tak sesuai. Setelah terbentuk, Dahlan menyerahkan perihal kinerja menara pengawas udara satu atap itu kepada Kementerian Perhubungan. "Kami tak akan ikut campur. Aturannya nanti oleh Kemenhub," ujar Dahlan tergesa meninggalkan kerubungan wartawan.
M. ANDI PERDANA
Berita terkait
Apa Arti Merek Sepatu "DI 19" Dahlan Iskan?
Di Yogya Para Menteri Masuk Istana, Dahlan Pilih ke Pabrik Gula
Di Yogya, Dahlan Iskan Ogah Bagi Sembako Gratis
Sejak Kecil Dahlan Terbiasa Membuat Keputusan
Kapok Produk Impor, Dahlan Buang Sepatunya