TEMPO.CO, Jakarta - Persija Jakarta gagal meraih poin setelah ditahan imbang musih bebuyutannya Persib Bandung 2-2 dalam laga Liga Super Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, kemarin. Padahal klub berjuluk Macan Kemayoran itu berambisi membalasa kekalahan 0-1 saat bertandang di kandang Maung Bandug pada pertemuan pertama.
Kini, Persija menempati urutan keempat dengan nilai 44 poin dari 26 laga, sedangkan Persib di urutan kedelapan dengan nilai 35 dari 25 kali pertandingan. Kedua tim bermain dalam tempo tinggi, namun tidak membuahkan hasil pada babak pertama.
Persija yang melakukan serangan sejak menit awal sempat mencetak gol pada menit kedua. Bek Persija Ismed Sofyan yang melakukan tekanan, melepas umpan ke arah Bambang Pamungkas di kotak penalti. Namun, upaya Bambang Pamungkas yang berupaya mencetak gol melalui sundulan kepala, digagalkan kiper Maung Bandung Jendri Pitoy yang langsung merebut bola.
Pada menit ke-22, aksi Amarzukih yang mengejar bola hasil umpan terobosan Bambang Pamungkas, juga digagalkan Jendri. Persib juga nyaris mencetak gol di menit ke-33. Penyerang Marcio Souza melepaskan tembakan setelah lolos dari jebakan offside. Tapi dijinakkan kiper Persija Andritany.
Pemain Persija Ramdadi sempat menembak keras ke arah gawang Persib pada menit ke-37, namun melenceng ke luar gawang. Sepakan Robertino Pugliara juga di atas mistar.
Pada babak kedua, Persib langsung bergerak agresif. Upaya Persib tak sia-sia. Baru satu menit pertandingan berlangsung, Atep mencetak gol Persija pada menit ke-46. Namun, gol Persib dibalas oleh pemain Persija Ramdani Lestaluhu pada menit ke-66. Gol bermula dari umpan sundulan Bambang Pamungkas, lantas dilesakkan ke gawang Persib.
Persija kembali memperoleh gol melalui sundulan Precious pada menit ke-72. Dia menyundul bola dari sepak pojok yang dilakukan Ismed. Persija yang didera kegembiraan, harus menggigit jari. Pemain Persib Maman Abdurahman yang menerima bola dari Radovic dari hasil sepak pojok, menjebol gawang Persija pada menit ke-90.
Pelatih Persija Iwan Setiawan mengatakan, yang paling rawan dalam pertandingan adalah pada 15 menit pertama dan 15 menit terakhir. “Tim kerap kehilangan konsentrasi dalam menit-menit terakhir,” kata Iwan. “Sebenarnya, ini kesempatan kita meraih poin, namun dengan hasil ini kami terpaksa berusaha mencuri poin pada pertandingan selanjutnya,” kata Iwan.
ALI ANWAR | DWI RIYANTO AGUSTIAR