TEMPO.CO, Jakarta - Delapan orang meninggal dunia terkena longsor akibat badai sanvu di Ambon, Maluku. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang ini terus mengguyur Kota Ambon dalam sepekan dan puncaknya pada Ahad, 27 Mei 2012, sekitar 02.30 WIT.
“Hujan ini menyebabkan longsor di 10 titik yang tersebar di empat kecamatan, Ambon, Maluku,” kata juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam pesan pendeknya, Ahad, 27 Mei 2012.
Sutopo memaparkan delapan korban meninggal dunia akibat tertimbun tanah ini ini terdiri dari dua orang di Kecamatan Sirimau dan enam orang di Kecamatan Nusaniwe. Selain korban jiwa, di Kecamatan Sirimau badai sanvu menyebabkan lima rumah tergenang air, dua rumah rusak berat, empat rumah rusak ringan, dan longsor serta pohon tumbang yang menutup jalan pada dua titik.
Di Kecamatan Nusaniwe, badai sanvu juga menyebabkan dua orang mengalami luka ringan dan tiga rumah rusak berat. Di Kecamatan Leitimur, badai ini menyebabkan satu rumah rusak berat akibat banjir, satu rumah rusak berat akibat longsor, sembilan rumah rusak ringan, satu sekolah tergenang air, dan longsor yang menutup jalan di 10 titik.
Sedangkan di Kecamatan Baguala, badai sanvu menyebabkan tiga rumah mengalami rusak ringan dan longsor serta pohon tumbang yang menutup badan jalan.
Baca Juga:
Sutopo juga menyatakan BPBD Kota Ambon dan BPBD Maluku sudah mendistribusikan bantuan tanggap darurat seperti nasi bungkus, air mineral, terpal, pacul, karung, dan penggunaan alat berat untuk pembersihan jalan.
“BPBD bersama aparat Korem 151 Binaya, Detazemen Kavaleri V/BLC Ambon, Basarnas, Tagana, dan masyarakat masih melakukan evakuasi korban tertimbun tanah,” kata Sutopo.
Cuaca ekstrem ini, menurut dia, terjadi di sebagian wilayah Indonesia akibat aktivitas siklon tropis sanvu yang posisinya berada di Samudera Pasifik barat, timur laut Filipina atau sekitar 3.050 kilometer dari sebelah utara timur laut Biak. Silklon tropis ini menyebabkan hujan deras di sebagian wilayah yang menimbulkan banjir antara lain di Balikpapan dan di Boolang Mongondow Selatan.
Intensitas siklon tropis ini sekarang sudah melemah tapi tetap memberi dampak berupa hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di wilayah Sulawesi bagian timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
FRANSISCO ROSARIANS