TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah akan menambah pasokan bahan bakar minyak non-subsidi untuk wilayah Kalimantan. Hal itu dilakukan untuk mengatasi keluhan kekurangan bahan bakar minyak di sana yang menyebabkan antrean mencapai 2 kilometer per hari. "Bensin subsidinya sudah terbagi habis," kata Menteri ESDM Jero Wacik di Jakarta, Senin, 28 Mei 2012. "Sudah terbagi semua, jadi kami akan kirim yang non-subsidi."
Jero telah berkomunikasi dengan beberapa gubernur di Kalimantan terkait dengan keluhan mereka ke DPR pekan lalu soal kekurangan BBM bersubsidi. Saat ini jalan keluar tawaran pemerintah adalah menambah BBM non-subsidi agar perekonomian Kalimantan bisa lancar kembali. "Pertamina sedang melakukan cara khusus, not as usual, jadi (kuota BBM non-subsidi) yang emergency untuk ditambah ke Kalimantan," kata dia.
Menteri mengakui ada kekurangan bahan bakar minyak di daerah. Namun ia berdalih kekurangan ini adalah indikasi pertumbuhan ekonomi di daerah. "Di daerah itu kurang BBM-nya karena gerakan ekonominya cukup tinggi."
Senin, 21 Mei 2012, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur mengadukan kekurangan BBM bersubsidi ke Komisi VII DPR. Dalam Rapat Dengar Pendapat pekan lalu mereka meminta agar kuota BBM bersubsidi di Kalimantan naik menjadi 3,45 juta kiloliter. Jatah BBM Bersubsidi untuk Kalimantan dalam APBN 2012 ditetapkan 3,05 juta kiloliter.
BERNADETTE CHRISTINA