TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Lady Gaga batal singgah, Kepolisian RI menyatakan Indonesia masih aman untuk konser artis internasional. Polisi membantah tidak mampu menjamin keamanan karena takut terhadap tekanan kelompok atau organisasi masyarakat tertentu.
"Mereka salah kalau menganggap tidak aman,” kata juru bicara Polri, Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution, di kantornya, Senin, 28 Mei 2012. Polda Metro Jaya, kata Saud, sudah menyiapkan 5.670 personel untuk mengamankan konser Lady Gaga.
Saud menyatakan, polisi siap mengantisipasi hal yang mungkin terjadi dalam konser Lady Gaga atau artis internasional lainnya. Polisi juga tak segan menindak orang-orang yang mengganggu keamanan konser. "Buktinya, konser internasional atau nasional selama ini berlangsung baik dan aman."
Dalam kasus Lady Gaga, Saud melanjutkan, polisi hanya meminta promotor untuk melengkapi persyaratan yang sudah ditentukan. Polisi, kata dia, akan mengerahkan kekuatan serta menjelaskan kepada masyarakat bila izinnya sudah lengkap. "Alasan pembatalan tidak mendasar karena masih ada waktu untuk memenuhi izin," Saud mengklaim.
Saud menyatakan, hingga Ahad, 27 Mei 2012, promotor Big Daddy belum melengkapi perizinan dari Dinas Pariwisata dan Gelora Bung Karno. Adapun rekomendasi Polda sudah disampaikan pada 5 Mei dan izin ke Mabes Polri sudah disampaikan pada 16 Mei. "Janganlah masalah keamanan disalahkan karena kami sudah bersiap-siap," kata Saud.
Big Daddy menyampaikan konser Lady Gaga batal digelar di Indonesia. Gaga dan manajemennya menolak konser di Jakarta karena alasan keamanan. Padahal, tiket konser yang rencananya digelar pada 3 Juni 2012 itu sudah terjual lebih dari 50 ribu lembar.
FRANSISCO ROSARIANS
Baca juga:
Pengembalian Tiket Lady Gaga, Polisi Jemput Bola
Lady Gaga: Hati Saya Hancur Tak Jadi Konser di Jakarta
Agar Terima Lady Gaga, FPI Ditawari ''Mobil''
Di Balik Gagalnya Lady Gaga Ada Persaingan Bisnis?
Saat Gaga Batalkan Konser, Izin Sudah 95 Rampung