TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan bahwa pengusaha harus memiliki strategi dalam menggaji karyawannya. Ia mencontohkan sewaktu ia masih memimpin Jawa Pos. "Saya akui saya menggaji wartawan saya dengan gaji yang kecil. Tapi itu ada strateginya," ujar Dahlan, Selasa, 29 Mei 2012.
Menurut Dahlan, pengusaha harus bisa membedakan antara menggaji kecil karyawan karena kebijakan kantor atau karena proses. Sewaktu mendirikan Radar Lampung sebagai anak dari Jawa Pos, ia menggaji kecil karyawan karena perusahaan tersebut masih baru dan belum berkembang. "Saya tidak malu mengatakan ini. Tapi waktu itu karyawan saya belum dikenal, belum diuji seperti apa kemampuannya. Sedangkan omzet perusahaan masih kecil dan sedang berdarah-darah," kata dia.
Ketika karyawan bisa berkembang dan bertahan di kala omzet perusahaan menanjak, maka yang harus dilakukan oleh pengusaha adalah menaikkan gaji karyawan. "Jadi jangan apa-apa lalu protes. Buktinya, karyawan yang mengkritik sekarang gajinya lebih kecil dari karyawan yang lebih banting tulang," ucap Dahlan.
Konsep tersebut harus berbanding terbalik dengan gaji buruh. Sebab, menurut hasil statistik yang dikutip oleh Dahlan, dalam lima tahun terakhir, gaji buruh terus menurun. "Itu harus dipikirkan karena perekonomian tumbuh terus," kata dia.
Ia mengimbau pengusaha agar tidak ragu menggaji besar buruh jika ia produktif. "Jangan takut bangkrut karena pasti ada jalan," ucap dia.
ELLIZA HAMZAH
Berita Dahlan Lainnya
Sepatu Dahlan DI19 Baru Diproduksi Dua Pasang
Anang Ketemu Ashanty Versi Dahlan Iskan
Bolong dan Robek, Sepatu Pertama Dahlan Iskan
Di Yogya, Dahlan Iskan Ogah Bagi Sembako Gratis
Dahlan : Pertamina Jangan Beli Minyak Ke Petral