TEMPO.CO, Jakarta --- Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (nonaktif), Wafid Muharam, mengungkapkan, ide perluasan proyek Hambalang berasal dari Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng. Menurut dia, ide tersebut muncul setelah sertifikat Hambalang rampung pada 2010.
“Nah, berkembanglah ide (Hambalang) bukan hanya untuk sekolah, tapi juga untuk diklat (pendidikan dan pelatihan). Idenya Pak Menteri. Jadi istilahnya, ya, nilai tambah Bukit Hambalang bukan hanya sekolah,” ujar Wafid melalui koleganya, Selasa 29 Mei 2012.
Wafid juga menjelaskan, setelah itu proyek Hambalang menjadi proyek multiyears. Anggaran 2010 yang semula Rp 200 miliar meningkat menjadi Rp 1,2 triliun. “Karena multiyears, pembahasan itu sebelum Anggaran Perubahan dan sudah disetujui Kementerian Keuangan,” ujarnya.
Anggota Komisi Olahraga, Dedi Gumelar, menyatakan baru mengetahui proyek Hambalang merupakan proyek tahun jamak saat pembahasan Rancangan Anggaran 2012 pada Maret 2011. Saat itu Kementerian mengajukan tambahan anggaran Rp 500 miliar.
Ketika itu, Dedi mengatakan, Menteri Andi menyebutkan bahwa tambahan anggaran harus disetujui karena proyek Hambalang masuk dalam proyek tahun jamak. “Saat itulah kami kaget, kok, tiba-tiba ada pembahasan proyek tahun jamak,” ujar Dedi.
Adapun Menteri Andi mengatakan hanya melanjutkan kebijakan pendahulunya, Adhyaksa Dault. Saat diangkat menjadi menteri, menurut dia, di Hambalang sudah ada bangunan asrama, masjid, jalan beraspal, lapangan sepak bola, dan pagar keliling.
l RUSMAN PARAQBUEQ | IRA GUSLINA | SUKMA
Berita terkait
Bangunan di Proyek Hambalang Awalnya Tak Berizin
Adhi Karya dan Wika Diminta Bertanggung Jawab
Hambalang Mirip Proyek Sulapan
Penyebab Proyek Hambalang Rawan Ambruk
Ambruknya Proyek Hambalang buat Bahan Pengusutan
Bagaimana Memilih Lahan untuk Proyek Hambalang
Ambruknya Gedung di Hambalang Terindikasi Pidana
Gedung Ambruk, Menpora Hentikan Proyek Hambalang