TEMPO.CO, Jakarta - Kapten Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, menilai kondisi sepak bola di Indonesia saat ini telah rusak. Ribut di tingkat pengurus dan fanatisme berlebihan di tingkat bawah membuat nasib sepak bola di negeri ini berada di ujung tanduk.
"Kita harus berani jujur. Sepak bola kita sudah di titik nadir. Sepak bola ini paling buruk selama 13 tahun saya bermain," katanya dalam jumpa pers di Kawasan Gelora Bung Karno, Rabu, 30 Mei 2012. "Sepak bola Indonesia sudah rusak."
Bepe--panggilan akrab untuk Bambang Pamungkas--mengatakan saat ini Indonesia sedang menunggu keputusan Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yang akan mengambil keputusan 15 Juni nanti terkait dualisme kompetisi yang selama ini terjadi.
"Di saat kita menunggu keputusan FIFA 15 Juni nanti, sekarang datang lagi pukulan yang luar biasa," katanya merujuk pada tewasnya tiga orang suporter sepak bola saat Persija Jakarta menjamu Persib Bandung, Ahad, 27 Mei lalu.
"Saya mewakili tim Persija sangat prihatin," katanya. "Sepak bola seharusnya tidak sampai melibatkan hal ini. Nyawa terlalu mahal harganya untuk fanatisme sempit."
Bepe mengatakan, selama ini, wacana mengharmoniskan para pendukung tim sepak bola hanya berada di tataran atas. Sementara di tingkat bawah, masih belum memahaminya. "Kita selalu bilang semoga ini jadi yang terakhir, tapi ternyata tidak pernah berakhir," katanya.
DWI RIYANTO AGUSTIAR
Berita lain:
MU Siapkan Guardiola Sebagai Suksesor Ferguson
Guardiola Bersedia Melatih Chelsea, Asal...
Tiga Suporter Tewas, PSSI Panggil PT Liga
PSSI Dukung Pemain LPI dan LPI Mogok
Pilih Pemain Inti, Timnas Lawan Filipina
Penggemar Manchester United Terbanyak di Dunia