TEMPO.CO , Jakarta:Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menyatakan untuk pengendalian bahan bakar minyak bersubsidi di SPBU pada tahun ini masih sebatas uji coba terlebih dulu. "Sedang uji coba, kalau sukses baru diterapkan di mana-mana," kata Wacik pada Rabu, 30 Mei 2012.
Ujicoba pengendalian ini merupakan tindak lanjut amanat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya penghematan energi Selasa malam. Yudhoyono meminta pengendalian di SPBU dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang sudah ada. Nantinya, setiap kendaraan akan didata secara elektronik, baik data kepemilikan maupun data fisik kendaraan tersebut.
Wacik memaparkan dalam kondisi harga BBM subsidi dan non subsidi memiliki disparitas yang sangat lebar saat ini, memang untuk langkah pengendalian dibutuhkan sarana teknologi. Sebab, ia kerap menemui atau mendapat laporan mengenai prilaku konsumen yang memanfaatkan momentum untuk mengeruk keuntungan dengan menjual bensin subsidi kepada yang tidak berhak. "Jadi penyelewengnya canggih, kami sebagai pemerintah juga harus canggih," kata dia.
Saat ini, untuk menghindari penyelewengan dari depot, Pertamina selaku distributor BBM subsidi telah memasang semacam chip pada tangki dan kendaraan yang akan mengantar pasokan. Sehingga, bisa ditelusuri tujuan akhir dari pasokan tersebut dan bisa diambil tindakan tegas jika diketahui terdapat penyelewengan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo memaparkan lebih lanjut soal ujicoba pengendalian di SPBU. Sebelumnya, kata dia, pemerintah juga telah melaksanakan ujicoba penggunaan teknologi, dalam hal ini penggunaan RFID di beberapa SPBU di Jakarta untuk kendaraan umum M 01 jurusan Senen - Kampung Melayu.
Selain pemerintah, ujicoba juga dilakukan oleh korporasi yaitu Pertamina di beberapa wilayah di Kalimantan dengan sistem teknologi yang berbeda. Tapi pada intinya, ujicoba tersebut bertujuan sama yaitu mencatat dan mendata rata-rata konsumsi riil BBM subsidi masyarakat setempat.
Pada Agustus nanti, pemerintah akan melaksanakan ujicoba pengendalian SPBU di 6 kota di Pulau Jawa. "Kami coba sedikit-sedikit dulu, aturannya masih dalam pembahasan," kata dia.
Soal anggaran ujicoba pengendalian ini, untuk ujicoba Pertamina ditanggung oleh korporat terkait. Sementara untuk yang pemerintah, menggunakan dana disediakan oleh APBN. Pengawasan BBM subsidi pada tahun ini terdapat alokasi sebanyak Rp 900 miliar, di mana sebanyak Rp 400 miliar sudah cair dan diberikan kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
GUSTIDHA BUDIARTIE
Berita Terkait
Dilanda Gonjang Ganjing, Rupiah Sempat Tembus 9.600
Lippo Grup Bangun Mega Proyek Senilai US$ 1,2 Miliar
Dow Jones Naik 125 Poin, Facebook Jatuh 9,6 Persen
Tambah Kandang Ayam, Sierad Pinjam Duit Rp 417,8 M
Jalur Kereta Cirebon-Brebes Rampung Tahun Ini
Erajaya Beli Merk Jual Ibox US$ 18 juta