TEMPO.CO, Jakarta - Flight Data Recorder (FDR) dari kotak hitam pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak telah ditemukan. Penemuan itu juga telah dibenarkan oleh Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya Daryatmo. “Saya sudah menjanjikan jumpa pers terkait dengan penemuan ini,” kata Daryatmo lewat pesan pendeknya, Kamis, 31 Mei 2012.
Berdasarkan undangan jumpa pers yang didapat Tempo, Badan SAR Nasional akan menyerahkan FDR Sukhoi Superjet 100 kepada Komisi Nasional Keselamatan Penerbangan. Penyerahan itu akan dilakukan pada pukul 10.00 WIB di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma.
Tragedi Sukhoi Superjet 100 terjadi pada 9 Mei 2012. Pesawat produksi Rusia itu lepas landas dari Landasan Udara Halim Perdanakusuma pukul 14.12 untuk melakukan joy flight ke selatan Jakarta.
Sekitar 21 menit di udara, pilot Alexander Yablontsev menghubungi menara kontrol di Bandara Soekarno-Hatta dan meminta izin turun dari ketinggian 10 ribu ke enam ribu kaki. Namun setelah itu, Sukhoi menghilang. Deteksi radar terakhir menunjukkan pesawat itu berada di wilayah Gunung Salak.
Saat ditemukan tim evakuasi, pesawat yang mengangkut 37 penumpang itu dalam keadaan mengenaskan. Korban juga ditemukan dalam keadaan tidak utuh.
Bagian cockpit voice recorder dari kotak hitam pesawat itu sudah ditemukan dan diunduh isinya oleh pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi. Isinya terkait dengan apa saja yang terjadi sebelum Sukhoi mengalami kecelakaan. Meski begitu, detail isinya belum boleh diungkapkan hingga sekarang.
RAFIKA AULIA
Berita lain:
FBR dan Kubu Ambon Bentrok di Sawah Besar
Penculik Rizki Ternyata Ayah Kandung
Sampah Tak Berserakan di Kemah Rusia
Sebagian Tim Relawan Sukhoi Mulai Ditarik
Kisah Relawan Sukhoi, Bau Amis Jadi Teman