TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator tim Search And Rescue (SAR) gabungan, Kolonel Infanteri A.M. Putranto, mengatakan Flight Data Recorder (FDR) Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak ditemukan oleh warga Cidahu.
“Yang menemukan masyarakat. Tim Dudung cs terdiri dari sembilan orang,” kata Putranto di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Kamis 31 Mei 2012 pagi.
FDR itu ditemukan pada Rabu siang, 30 Mei 2012, tertanam di lembah puncak satu Gunung Salak. Untuk mendapatkannya Dudung dan kawan-kawan terlebih dahulu menggali tanah. Putranto mengatakan FDR tersebut tersembunyi tepat di bawah serpihan ekor pesawat.
Butuh 21 hari bagi tim SAR untuk menemukan FDR tersebut. Putranto menjelaskan ada beberapa tim yang dikerahkan, antara lain tim Pasukan Khusus Angkatan Udara, tim dari Badan SAR Nasional, juga warga sukarelawan yang tinggal di area Gunung Salak.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi mengatakan data dari FDR bisa menjelaskan setiap gerak pesawat sebelum membentur tebing gunung salak. Ia menjelaskan hanya butuh waktu sekitar tiga sampai empat jam untuk mengunduh data dari FDR. “Tapi analisisnya yang lama. Tidak bisa diberi tenggat,” kata Tatang.
ANANDA BADUDU
Berita terkait:
Flight Data Recorder Sukhoi Ditemukan
Petugas SAR Temukan Kemudi Pesawat Sukhoi
Tes DNA Korban Sukhoi Sulit Dilakukan
Identifikasi Korban Baru Sukhoi Sudah Dimulai
Korban Baru Sukhoi Ditemukan, Keluarga Hubungi Polisi