TEMPO.CO , Jakarta:- Taring Panitia Kerja Hambalang Komisi Olahraga Dewan Perwakilan Rakyat rontok Rabu malam lalu. Dari 26 anggotanya, cuma tujuh yang meneken daftar hadir. Itu pun hanya tersisa empat orang yang menghadiri pembukaan rapat dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Padahal tim dari Kementerian sudah hadir menjelang pukul 19.00 WIB, sesuai dengan undangan. Tim itu dipimpin oleh Sekretaris Menteri Olahraga Yuni Mumpuni. Ketua Komisi Olahraga Mahyudin, yang merangkap Ketua Panitia, pun enteng membatalkan rapat. “Dengan ini, rapat kami tunda," kata politikus Partai Demokrat ini sembari mengetukkan palu. Ia tak menggubris pertanyaan politikus PDI Perjuangan, Dedy Gumelar, soal kapan rapat akan dilakukan lagi.
Tiga anggota Panitia yang memberi tanda tangan tapi membolos adalah Raihan Iskandar (Partai Keadilan Sejahtera), I Nyoman Dhamantara (PDI Perjuangan), dan Zulfadhli (Partai Golkar). Zulfadhli malah duduk di ruang sekretariat ketika rapat dibuka, sedangkan Nyoman tak jelas rimbanya. Adapun Raihan kemarin berdalih, "Ada rapat partai."
Seorang anggota Panitia Kerja menduga, rapat sengaja dikondisikan agar batal untuk menghindari sorotan pers. Ambruknya dua gedung di kompleks proyek Hambalang yang terungkap pada pekan lalu memukul Menteri Olahraga Andi Alifian Mallarangeng, yang juga kader Demokrat. Bahkan ia sudah tahu rapat bakal batal sejak sore. Kerja Panitia juga seperti ogah-ogahan. Sejak dibentuk pada Februari lalu, mereka miskin perhatian pers, termasuk ketika Panitia mengunjungi lokasi proyek di Sentul, Bogor, pada Selasa lalu. “Dalam rapat, hanya satu-dua orang yang bicara," ucapnya.
Politikus lainnya menuding Mahyudin sering mencoba menumpulkan kerja Panitia. "Makanya, dia ngotot menjadi ketuanya (Panitia),” kata politikus PDI Perjuangan ini. “Sekarang, walaupun sudah dicopot sebagai Ketua Komisi Olahraga (oleh Demokrat), tetap dipertahankan sebagai anggota komisi.” Mahyudin pun dinilai kerap menghalangi anggota Komisi Olahraga mengundang Menteri Andi untuk bicara soal Hambalang.
Mahyudin pernah menjadi saksi kasus proyek Wisma Atlet atas terdakwa Muhammad Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Ia ditanya soal pertemuan sejumlah politikus Demokrat dengan Menteri Andi pada Januari 2010 yang antara lain membicarakan sejumlah proyek di Kementerian. Ia tak bisa ditemui kemarin. Telepon selulernya tak aktif ketika dihubungi.
FEBRIYAN | ANGGA SW
Berita terkait
DPR Desak KPK Tetapkan Tersangka Hambalang
DPR: Perubahan Proyek Hambalang Usulan Andi
Ruhut Sarankan Menteri Andi Mundur Saja
Dana Proyek Hambalang Ditahan DPR
Anggaran Hambalang Melonjak Karena Konsep Berubah
Data Bor Tanah Hambalang Perlu Dicek