TEMPO.CO, Depok - Meskipun sudah ada imbauan dan sosialisasi mengenai pembatasan Premium, tetap saja ada sejumlah mobil berpelat merah masuk ke shelter pengisian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Tak ayal, satuan pengaman (satpam) langsung mengarahkan mobil berpelat merah tersebut ke shelter nonsubsidi. "Mereka langsung menanggapi positif. Katanya mereka sudah lihat di televisi," kata satpam Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 16-402, Agustari, di Margonda, Depok, Jumat, 1 Juni 2012.
Pantauan Tempo di SPBU 16-402 Margonda, Depok, sejumlah mobil dinas malah keluar SPBU setelah diinformasikan oleh petugas. Mereka memilih tidak jadi mengisi BBM daripada pindah ke BBM nonsubsidi. "Diarahkan tidak mau, ya sudah keluar," kata pengawas BBM SPBU Margonda, Agus Sulhakim.
Menurut Agus, sebelum aturan ini diberlakukan mulai hari ini, memang banyak mobil berpelat merah yang sebelumnya mengisi Premium. Namun seharusnya hari ini pengemudi mobil berpelat merah sudah tahu mengenai informasi adanya pembatasan Premium. "Kami sudah sosialisasikan juga pembatasan mulai diterapkan tadi malam pukul 00.00," kata Agus.
Petugas SPBU juga telah memasang spanduk dari Pertamina di beberapa tembok SPBU. Spanduk itu berisi imbauan agar komunitas instansi, badan usaha milik negara, dan badan usaha milik daerah menggunakan Pertamax. Ada juga himbauan “Mari Hemat BBM.”
SPBU 16-402 ini memiliki dua shelter Pertamax dan tiga shelter Premium. Selain dijaga satpam, SPBU ini juga dijaga anggota Kepolisian Resor Kota Depok, Bripda Alfianto.
Lain halnya dengan mobil box Brimob Kelapa Dua Depok. Mobil bernomor polisi lambang POLRI 1514-15 itu hendak mengisi Premium. Pengemudi, Bribda Aria, mengaku belum mengetahui adanya pembatasan Premium. "Saya belum tahu infonya," katanya.
Namun setelah diberitahu petugas SPBU, Aria memahaminya. Aria mengaku selama ini selalu memakai Premium. Ia kaget setelah tahu ada pembatasan. "Baru tahu hari ini, saya sering mengisi dengan Premium," katanya.
ILHAM TIRTA