TEMPO.CO, Timika - Kelurahan Kwamki Lama, Timika, Papua, kembali bergolak, Sabtu, 2 Juni 2012. Warga Kampung Harapan dan Kampung Amole terlibat perang panah.
Seorang warga Kampung Amole, Benyamin Kiwak, Sabtu siang, mengatakan dia menderita luka ringan terserempet panah di lengan.
Anggota DPRD Mimika, Elminus Mom, yang juga panglima perang Kwamki, menyatakan warga Kwamki sekarang sebagian adalah pengungsi dari Ilaga, Kabupaten Puncak, yang sedang bertikai. "Pasti ada dendam yang dibawa dari Ilaga, dan sekarang dipakai dalam konflik ini," kata Elminus.
Elminus meminta seluruh warga Kwamki menyelesaikan persoalan dengan hukum negara dan tidak menggunakan penyelesaian adat.
Konflik Kwamki ini dipicu tewasnya satu keluarga warga Kampung Harapan dalam kecelakaan lalu lintas pada 21 Mei 2012. Konflik panah terbuka terjadi pertama kali pada 23 Mei 2012.
Baca Juga:
Pada Sabtu sore, seluruh warga kembali menahan diri setelah polisi turun tangan. Kepala Kepolisian Mimika, Ajun Komisaris Besar Denny Edward Siregar, meminta seluruh warga tidak lagi membawa panah. "Jangan ada lagi warga yang bawa panah," kata Denny.
TJAHJONO EP