TEMPO.CO, Jakarta -Setelah penyerbuan restoran Pizza Hut Cabang Makasar, Jumat lalu, polisi menyiagakan personelnya di lokasi itu. "Kami adakan pengamanan, berjaga kalau mereka datang lagi," ucap Iptu Arif Rahman, Kepala Bagian Humas Polsek Makasar, Jakarta Timur, Ahad, 3 Juni 2012.
Sabtu kemarin, 12 orang petugas kepolisian berjaga di sekitar restoran Jalan Jatiwaringin, Makasar, Jakarta Timur. Personel pengamanan merupakan gabungan Polsek Makasar, Pos Polisi Cipinang Melayu, Marinir Cilandak, dan intel. Semuanya berpakaian preman.
Mereka berjaga sejak pukul 9 pagi hingga restoran tutup pukul 11 malam. Karena suasana sudah lebih kondusif, hari ini personel telah dikurangi menjadi empat orang marinir saja. "Kami belum tahu sampai kapan (berjaga). Kami tetap standby," kata Arif.
Pizza Hut Cabang Makasar baru dibuka 31 Mei lalu. Naas, sehari setelahnya, manajemen disatroni gerombolan orang diduga kelompok Ambon sekira 15 orang. Setelah mengusir pengunjung restoran, mereka meminta manajemen membayar "uang keamanan" Rp 20 juta dan hak mengelola lahan parkir. Gertakan itu masih berupa gertakan verbal.
Manajemen menolak memberi duit dan justru menghubungi Polsek Makasar. Namun, Leo, trainer di Pizza Hut mengatakan, pihaknya sudah meminta maaf kepada gerombolan itu. Dia bahkan menyebut kejadian itu hanya karena kesalahpahaman. "Itu karena kesalahpahaman saja. Kami sudah minta maaf kepada mereka," katanya hari ini pula. Adapun Arif belum tahu sampai kapan personelnya berjaga di restoran. "Kami tetap standby," ujar dia.
ATMI PERTIWI
Berita terkait :
Giliran Restoran Pizza Hut Diamuk Preman
Pizza Hut Minta Maaf kepada Penyerbu Gerai