TEMPO.CO, Jakarta - Produk Domestik Bruto (PDB) Australia yang mampu melebihi perkiraan analis dan juga lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya mampu memicu aksi ambil risiko para pelaku pasar.
Data PDB Australia triwulan pertama yang dirilis tadi pagi menunjukkan pertumbuhan 1,3 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya 0,6 persen, serta lebih baik dari perkiraan sebelumnya sebesar 0,5 persen.
Sentimen positif dari Australia dan Asia yang berlanjut ke pasar Eropa memicu pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Euro yang menguat hingga ke US$ 1,25 membuat mata uang negeri Abang Sam melemah terhadap mata uang utama dunia maupun mata uang regional. Indeks dolar AS sore ini pukul 17.11 WIB melemah 0,267 poin ke level 82,558.
Karena memanfaatkan pelemahan dolar AS terhadap mata uang utama dunia, rupiah berhasil menguat tajam. Di transaksi pasar uang hari ini, nilai tukar rupiah terapresiasi 120 poin (1,3 persen) ke level 9.329 per dolar AS. Menguatnya bursa saham serta mata uang Asia juga memberikan dorongan bagi rupiah untuk melanjutkan penguatan.
Head of Treasury dari Bank BNI, Nurul Eti Nurbaeti, mengungkapkan menguatnya rupiah di pasar non deliverable forward (NDF) dari level 9.700 ke level 9.300 per dolar AS serta Bank Indonesia yang aktif di pasar untuk menggiring agar mata uangnya berada di bawah level 9.400 mampu memicu apresiasi rupiah.
“Naiknya harga saham di bursa domestik lebih dari 123 poin juga menopang penguatan rupiah, meskipun investor asing masih mencatat penjualan bersih,” tuturnya.
Diturunkannya suku bunga Australia kemarin kembali membuka harapan bank sentral Eropa (ECB) untuk memangkas suku bunganya dalam pertemuannya hari ini. Suku bunga Uni Eropa saat ini berada di level 1 persen dan ada kemungkinan akan diturunkan 25 basis poin agar biaya pinjaman di kawasan Eropa yang sedang dilanda krisis utang juga akan turun.
“Pemerintah Spanyol bahkan telah meminta bantuan ke Uni Eropa untuk merekapitalisasi perbankannya karena kesulitan finansial seiring tingginya imbal hasil yang diminta pasar,” ujarnya.
VIVA B. KUSNANDAR
Berita lain:
Dahlan Senang Uang Setan Dimakan Jin
Hampir Rp 1 Triliun Duit di Yogyakarta Musnah
Kini Setiap Investor Bisa Beli Saham Astra
Saham Astra Dukung Kenaikan Indeks 25 Persen
Dahlan Tak Setuju Ketua Proyek Jadi Tumbal Korupsi