TEMPO.CO, Bogor - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan jika ada indikasi korupsi anggaran pelaksanaan sebuah proyek di salah satu BUMN, maka orang pertama yang harus dimintai pertanggunganjawaban adalah pemimpin perusahaan.
Dahlan mengaku tidak setuju apabila pelaksana lapangan selalu menjadi tumbal penyidik dalam penanganan sebuah perkara dugaan korupsi proyek. "Ini tidak adil," kata dia usai mengikuti senam pagi bersama ribuan masyarakat Bogor di Lapangan Sempur, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 6 Juni 2012.
Untuk itu, Dahlan menilai, jika mau memberantas penyelewengan anggaran proyek yang ditangani perusahaan pelat merah, maka yang harus diawasi ketat adalah pemimpin perusahaan dari pemenang proyek. Sebab, anggaran pelaksanaan proyek rawan diselewengkan. "Hulu dari perbuatan korupsi itu ada di pemilik kontraktor."
Sedangkan di Kementerian BUMN, Dahlan menyatakan kecil kemungkinan para pejabatnya melakukan korupsi. "Wong, anggaran Kementerian BUMN hanya Rp 100 miliar, bagaimana dia mau korupsi? Yang rawan penyelewengan itu anggaran di proyek-proyek," ujarnya.
ARIHTA U. SURBAKTI
Berita Terpopuler Lainnya
Dahlan Senang Uang Setan Dimakan Jin
Hampir Rp 1 Triliun Duit di Yogyakarta Musnah
Starbucks Beli Toko Roti
Di Tengah Sidang, Hakim Malah Main Solitaire
9 Muslim Dibantai, Umat Islam Myanmar Meradang