TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad, menyatakan lembaganya siap mengungkap kasus mafia pajak yang diduga melibatkan James Gunardjo dan Tommy Hendratno. "Boleh saja jumlah suapnya kecil. Tapi, kan, visi dan misi KPK untuk membongkar mafia pajak," ujar Abraham di kantornya, Senin, 11 Juni 2012.
Saat ini, kata Abraham, KPK masih terus mendalami kasus suap Tommy, untuk menelusuri kemungkinan adanya keterlibatan pihak selain Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi Kantor Pajak Sidoarjo itu. Salah satunya dengan melakukan verfikasi terhadap dokumen yang disita dalam penggeledahan di MNC Tower, Jumat malam pekan lalu. "Kami mendalami supaya bisa melihat secara jernih dan komprehensif, siapa saja yang terlibat," ujarnya.
Abraham juga memastikan tidak akan berhenti mengusut kasus suap pada dua orang yang sudah berstatus tersangka. Tertangkapnya Tommy dan James, ujarnya kemarin, digunakan lembaganya sebagai pintu masuk untuk menguak permainan pajak yang lebih besar. “Karena ada keterlibatan wajib pajak dari perusahaan yang cukup besar, yaitu Bhakti Investama, maka KPK melakukan penyidikan kasus secara intensif supaya bisa membongkar permainan mafia pajak,” kata dia.
Tommy dicokok bersama si penyuap, James, di sebuah rumah makan Minang di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Rabu pekan lalu. Saat ditangkap, ditemukan uang tunai Rp 280 juta yang diduga uang suap. Tim penyidik KPK menduga penyuapan itu berkaitan dengan urusan pajak Bhakti Investama. Saat ini Tommy mendekam di Rumah Tahanan Kepolisian Daerah Metro Jaya. Sedangkan James ditahan di Rumah Tahanan Kepolisian Resor Jakarta Selatan. Keduanya sudah berstatus tersangka.
Pada Jumat malam hingga Sabtu dinihari, KPK menggeledah kantor PT Bhakti di lantai 5 MNC Tower dan kantor PT Agis di lantai 6 gedung yang sama. Dalam penggeledahan, petugas menyita 20 bundel dokumen milik PT Bhakti Investama.
Pengacara Bhakti Investama, Andi F. Simangunsong, mengklaim PT Bhakti tidak memiliki masalah pajak. “Enggak ada. Lagian kalau memang ada masalah pajak, yang ribut kan Direktur Jenderal Pajak. Buktinya, Dirjen Pajak enggak ribut,” ujarnya saat dikonfirmasi kemarin.
ISMA SAVITRI