TEMPO.CO, Jakarta - Euforia Spanyol akan segera mendapat dana talangan senilai 100 miliar euro (US$ 125 miliar) yang berhasil memicu apresiasi euro tidak mampu mendorong penguatan rupiah lebih jauh. Belum adanya aliran dana asing ke pasar finansial domestik serta terbatasnya pasokan dolar AS di pasar membuat apresiasi rupiah lebih jauh kembali tertahan.
Di pasar uang hari ini, 11 Juni 2012, nilai tukar rupiah melemah 22 poin (0,23 persen) ke level 9.410 per dolar AS. Di transaksi awal pekan ini rupiah berada dalam rentang 9.385 hingga 9.480 per dolar AS.
Head of Researh Treasury Bank BNI, Nurul Eti Nurbaety, mengemukakan harapan Spanyol akan segera mendapat bailout untuk merekapitalisasi perbankannya yang kesulitan modal mampu memunculkan rasa percaya diri pelaku pasar, sehingga euro berhasil menguat hingga di atas US$ 1,26.
Namun setelah Spanyol menyerah dan meminta bantuan, perhatian investor akan tertuju ke Italia yang merupakan negara dengan perekonomian dan utang juga jauh lebih besar. “Ini yang membuat sebagian para pelaku pasar masih memilih memegang dolar AS,” tutur dia.
Dari faktor domestik, menjelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan mempertahankan suku bunga acuannya BI Rate di 5,75 persen serta akan diluncurkannya produk deposito valas mampu menopang rupiah bertahan di level 9.400 per dolar AS. Meskipun inflasi bulan kemarin turun, BI tetap mempertahankan suku bunga patokannya menguntungkan bagi rupiah.
Mulai berlangsungnya kejuaraan sepak bola Piala Eropa setidaknya akan membuat para pelaku pasar dapat melupakan sejenak pada ekonomi dan menikmati turnamen si kulit bundar. “Dengan adanya pertandingan pesta sepak bola ini dapat mengalihkan perhatian pemodal dari realita bahwa Benua Biru sedang dilanda krisis,” ujarnya.
Menguatnya mata uang tunggal Uni Eropa, euro, membuat indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya kembali melemah 0,402 poin (0,49 persen) ke level 82,109.
Dari regional, dolar Singapura sore ini berhasil menguat 0,24 persen, won Korea Selatan terapresiasi 0,56 persen, peso Filipina menguat 0,79 persen, ringgit Malaysia naik 0,38 persen, serta baht Thailand juga menguat 0,09 persen.
PDAT / VIVA B. KUSNANDAR