Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kubu Anas Urbaningrum Merasa Dilindungi SBY

image-gnews
Susilo Bambang Yudhoyono. abror/presidensby.info
Susilo Bambang Yudhoyono. abror/presidensby.info
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta--- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok, menyatakan Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono tak hendak meminta Ketua Umum Anas Urbaningrum mundur. Mubarok menyatakan, Yudhoyono justru sedang membentengi Anas dari segala opini masyarakat, media, maupun isu apa pun yang menyerang mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam ini.

Dalam silaturahmi pendiri dan deklarator Partai Demokrat di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu 14 Juni 2012 malam lalu, SBY menyatakan akan mengusir kader partai yang terjerat kasus korupsi. Dalam pidato 20 menit yang tak dihadiri Anas itu, SBY menyatakan, jika tak ingin diusir, kader tersebut harus melaksanakan garis politik partai yang bersih. "Yang tak sanggup, lebih baik mundur," kata SBY.

Menurut Mubarok, yang menjadi ketua tim pemenangan Anas pada Kongres Demokrat 2010, sepanjang Anas taat hukum, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, serta etika partai, tak ada alasan bagi Anas untuk mundur. "Baru kalau Anas menjadi tersangka di suatu kasus, dia harus mau mundur," kata Mubarok di Jakarta kemarin.

Mubarok mengatakan ada orang yang ia nilai tak bertanggung jawab menyebarkan isu bahwa SBY hendak meminta Anas mundur. Ia menyatakan tahu orang yang menyebarkan kabar ini. Namun dia tak akan melakukan tindakan apa pun terhadap orang yang ia tuding itu. "Biarkan saja. Kabar-kabar itu juga tidak benar," kata Ahmad.

Ia juga yakin Anas tidak terlibat dalam kasus Wisma Atlet dan Hambalang. Menurut dia, selama ini Anas hanya disudutkan oleh opini yang dibangun oleh media. "Kalau mengikuti opini, besok ada opini baru. Maka, tak ada habisnya. Partai harus bisa melawan opini," kata dia.

Orang dekat Anas, Saan Mustofa, berbicara senada. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini tak melihat pertemuan itu sebagai tekanan kepada Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat. Menurut dia, sebagai pendiri dan deklarator, mereka masih memiliki hak atas Partai Demokrat. "Mereka itu kan potensi dan aset partai juga. Saya melihatnya positif saja. Tidak ada tekan-menekan, kami kan saling menghormati," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sentilan SBY pun ditanggapi Saan sebagai hal yang positif. Menurut politikus asal Karawang, Jawa Barat, ini, pernyataan SBY itu bukan berarti kader Partai Demokrat harus meletakkan jabatan sebelum ada putusan hukum tetap. "Partai kami itu menghormati asas praduga tak bersalah. Tapi kalau sudah diputuskan bersalah, misalnya anggota DPR diputus bersalah, pasti akan langsung kami ganti tanpa perlu keputusan Badan Kehormatan," katanya.

Saan mengatakan, ketidakhadiran sejumlah pengurus pusat Partai Demokrat mungkin karena ada kesibukan lain yang tak kalah penting. Ia sendiri mengaku sedang menjalankan tugas Fraksi Partai Demokrat. "Saya rapat dengan fraksi lain," katanya. Soal ketidakhadiran Anas, Saan menyatakan tak tahu-menahu. Ia juga tak tahu apakah Forum sudah menyampaikan undangan kepada Anas. "Saya juga tidak tahu kenapa ketua umum tidak hadir," kata dia.

ISTMAN M.P. | FEBRIYAN | SUNUDYANTORO

Berita lain:
SBY Isyaratkan Anas Mundur dari Demokrat

SBY Akan Usir Kader Demokrat yang Korup

SBY Minta Demokrat Selektif dalam Rekrutmen Kader

Pertemuan Demokrat untuk Kurangi Benih Perpecahan

Forum Pendiri Demokrat Segera Dibentuk di Daerah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

58 hari lalu

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Meteri Agraria dan Tata Ruang Agus Harimurti Yudhoyono salaman sebelum rapat kabinet di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut tidak ingin membesar-besarkan perseteruannya dengan Moeldoko yang ia anggap sudah lewat.


Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

4 April 2023

Bakal Calon Presiden yang diusung Partai Demokrat Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2023. Partai Demokrat secara resmi memberikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sebelumnya Anies Baswedan menghadiri rapat terbatas yang digelar Majelis Tinggi Partai Demokrat. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

AHY mengungkapkan alasan dugaan Moeldoko ingin menghalangi pencapresan Anies Baswedan dengan mengambil alih Partai Demokrat


AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

4 April 2023

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono melancarkan serangan ke KSP Moeldoko.
AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

AHY, Kuasa Hukum Partai Demokrat, hingga Moeldoko memberikan tanggapannya terkait klaim bukti baru di peninjauan kembali kasus kudeta Partai Demokrat.


Moeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko

4 April 2023

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melayat ke rumah duka atas meninggalnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo di Jakarta Selatan, Jumat, 1 Juli 2022. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Moeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko

KSP Moeldoko mengajukan PK selang sehari setelah Partai Demokrat usung Anies Baswedan sebagai capres 2024. Ini kata AHY dan Andi Mallarangeng.


Partai Demokrat Sebut Kubu Moeldoko Sudah Cerai Berai

3 Oktober 2021

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. Foto: Partai Demokrat
Partai Demokrat Sebut Kubu Moeldoko Sudah Cerai Berai

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono, Herzaky Mahendra Putra, menyebut kubu Moeldoko sudah cerai berai.


Donal Fariz Sebut Konflik Demokrat Menarik Karena Libatkan Orang Luar Partai

13 Maret 2021

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat tiba di kantor Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin, 8 Maret 2021. AHY menuturkan bahwa berkas tersebut merupakan bukti terkait penyelenggaraan KLB tidak memenuhi AD/ART partai. TEMPO/Muhammad Hidayat
Donal Fariz Sebut Konflik Demokrat Menarik Karena Libatkan Orang Luar Partai

Donal Fariz, mengatakan polemik Demokrat tak menarik jika hanya melibatkan internal partai politik.


Kubu KLB Tuding Ada Setoran Wajib DPC ke DPP, Kubu AHY: Jangan Mengada-Ada

10 Maret 2021

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan keterangan terkait penolakan KLB di Deli Serdang usai rapat dengan Ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia, di Jakarta, Ahad, 7 Maret 2021. ANTARA/Fakhri Hermansyah
Kubu KLB Tuding Ada Setoran Wajib DPC ke DPP, Kubu AHY: Jangan Mengada-Ada

Herzaky Mahendra Putra membantah keras tudingan dari Kubu KLB bahwa ada setoran wajib dari daerah untuk kepengurusan AHY


Kata Marzuki Alie KLB Demokrat Kembalikan Marwah Partai

9 Maret 2021

Mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie, meninggalkan gedung KPK setelah menjalani pemeriksaan terkait dengan korupsi e-KTP, di Jakarta, Selasa, 26 Juni 2018. TEMPO/Imam Sukamto
Kata Marzuki Alie KLB Demokrat Kembalikan Marwah Partai

Marzuki Alie menjelaskan perubahan di tubuh Demokrat terjadi sejak Kongres 2015. Ada perubahan AD/ART.


Moeldoko Disarankan Belajar dari Megawati Mendirikan Partai Baru

8 Maret 2021

Ketua HKTI Moeldoko berjalan menembus hutan untuk memanen kopi Gunung Puntang, di Desa Cempaka Mulya, Cimaung, Kabupaten Bandung, 29 Mei 2018. Dalam kunjungan kerjanya, Moeldoko tertarik dengan potensi kopi Puntang yang menjadi salah satu kopi terbaik di dunia. TEMPO/Prima Mulia
Moeldoko Disarankan Belajar dari Megawati Mendirikan Partai Baru

Anwar Abbas menyarankan Moeldoko, belajar dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk membentuk partai baru.


Siap Maafkan Moeldoko, AHY: Beliau Mantan Panglima, Saya Tetap Hormat

8 Maret 2021

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat tiba di kantor Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin, 8 Maret 2021. AHY menuturkan bahwa berkas tersebut merupakan bukti terkait penyelenggaraan KLB tidak memenuhi AD/ART partai. TEMPO/Muhammad Hidayat
Siap Maafkan Moeldoko, AHY: Beliau Mantan Panglima, Saya Tetap Hormat

AHY mengaku secara pribadi tidak ada masalah dengan Moeldoko.