Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dialog Papua Sebaiknya Tak Keluar dari NKRI

image-gnews
Menko Polhukam Djoko Suyatno (dua kiri), Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, (dua kanan) Kapolri Jendral Timur Pradopo (kanan) dan sejumlah Pejabat Tinggi Negara lainnya mendapat sambutan ketika tiba di Bandara Moses Kilangin, Timika, Papua, (19/6). ANTARA/Spedy Paereng
Menko Polhukam Djoko Suyatno (dua kiri), Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, (dua kanan) Kapolri Jendral Timur Pradopo (kanan) dan sejumlah Pejabat Tinggi Negara lainnya mendapat sambutan ketika tiba di Bandara Moses Kilangin, Timika, Papua, (19/6). ANTARA/Spedy Paereng
Iklan

TEMPO.CO, Jayapura - Ketua Umum Barisan Merah Putih Indonesia Ramses Ohee mengatakan dialog Jakarta-Papua sebaiknya tidak keluar dari bingkai NKRI. “Kita ini negara kesatuan, dialog Jakarta-Papua boleh-boleh saja, asalkan jangan keluar. Kalau ada pembicaraan yang mengarah pada disintegrasi bangsa, maka harus dibubarkan,” kata Ramses Ohee, Selasa malam, 19 Juni 2012.

Menurut dia, hal pertama yang perlu dikerjakan para penggagas dialog, yakni menentukan materi apa yang akan dibicarakan. “Soal kesejahteraan, adat, dan budaya atau sosial, mungkin masih diterima. Kalau sudah keluar, itu salah,” katanya.

Barisan Merah Putih (BMP) hadir dalam pertemuan tertutup bersama Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, dan rombongan pejabat tinggi negara di Swiss-Belhotel, Kota Jayapura, Senin malam.

BMP berbicara tentang sebelas kursi di DPR Papua yang sampai saat ini belum diisi. “Padahal itu sudah keputusan MK, seharusnya segera ditentukan, bukan mengambang,” ujarnya.

Ia mengatakan pertemuan itu tak membahas dialog Jakarta-Papua. “Kalau setelah itu ada jumpa pers dengan wartawan dan ada pertanyaan soal dialog, kami malah tidak berbicara itu pada pertemuan dengan Menko,” katanya.

Ohee berpendapat, dialog dapat tercapai apabila ada niat baik dari kedua belah pihak. “Jangan niat buruk. Jika dialog ini penting untuk orang Papua, kita mendukung itu,” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Lembaga Masyarakat Adat Port Numbay George Awi menyatakan perlu ada komunikasi yang intens sebelum digelar dialog. “Penting juga menentukan format dialog itu seperti apa, apakah dalam bentuk pertemuan, diskusi, atau apa, harus juga ada mediator yang tidak berpihak pada siapa-siapa,” katanya.

Awi menjelaskan, apabila dialog nanti gagal menghasilkan manfaat atau output yang jelas, maka akan sia-sia. “Apa manfaatnya, pertanyaan ini harus dijawab sebelum dialog,” ujarnya lagi.

Rombongan Menteri Djoko Suyanto berada dua hari di Jayapura meninjau situasi keamanan di daerah itu. Rombongan menggunakan pesawat khusus Boeing 737 TNI-AU, tiba sekitar pukul 15.30 WIT di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura. Sore tadi, rombongan melanjutkan perjalanan ke Timika, Papua.

JERRY OMONA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Polisi menurunkan pasukannya untuk mengamankan kerusuhan di Tolikara, Papua, Minggu, 24 April 2016 (Reuters)
Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.


Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Bupati Tolikara, Usman G. Wanimbo,SE,M.Si, memberikan bantuan modal usaha Rp. 30 juta kepada para pendagang korban peristiwa kebakaran 17 Juli 2015 di Karubaga, Papua. ISTIMEWA
Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.


Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Polisi menurunkan pasukannya untuk mengamankan kerusuhan di Tolikara, Papua, Minggu, 24 April 2016 (Reuters)
Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.


Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Bupati Tolikara Usman G. Wanimbo bersama Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen Sihaan serta muspida Provinsi Papua menjenguk Galibuli Jikwa (50 tahun), korban tertembak dalam rusuh Tolikara pada Jumat, 17 Juli 2015 lalu di rumah sakit, 22 Juli 2015. TEMPO/Cunding Levi
Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.


Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Pekerja menyelesaikan pembangunan musala pasca amuk massa di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, 10 Agustus 2015. Lokasi musala itu berada di kompleks Koramil Karubaga. Musala tersebut berukuran 12 x 7 meter persegi. Derwes Jigwa
Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.


Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah kios (ruki) pasca amuk massa di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, 10 Agustus 2015. Ada 85 ruki yang dibangun. Rinciannya, 65 ruki untuk pedagang korban pembakaran, 12 ruki untuk korban penembakan, dan 8 ruki untuk pemilik lahan tempat berdirinya kompleks ruki (status lahan itu adalah lahan ulayat). Derwes Jigwa
Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.


Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Bupati Tolikara Usman G. Wanimbo bersama Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen Sihaan serta muspida Provinsi Papua menjenguk Galibuli Jikwa (50 tahun), korban tertembak dalam rusuh Tolikara pada Jumat, 17 Juli 2015 lalu di rumah sakit, 22 Juli 2015. TEMPO/Cunding Levi
Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.


Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Para korban tertembak dalam rusuh Tolikara pada Jumat, 17 Juli 2015 lalu. Mereka rata-rata menderita luka tembak di bagian kaki dan tangan terkena serphan peluru. Dari 11 orang yang jadi korban tertembak, ada enam yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dok 2 Kota Jayapura, Papua, 22 Juli 2015. TEMPO/Cunding Levi
Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.


Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Suasana kawasan pertokoan yang kembali dibuka di kota Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, beberapa hari pasca kerusuhan Lebaran, 23 Juli 2015. TEMPO/Maria Hasugian
Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).


Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Warga Papua menjual koran sambil membaca berita tentang situasi di Tolikara. Mereka menjajakan koran di Terminal Kedatangan, Bandara Sentani, Jayapura, 20 Juli 2015. TEMPO/Maria Hasugian
Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.