Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang yang Kesepian Lebih Cepat Mati?

image-gnews
put.az
put.az
Iklan

TEMPO.CO, New York - Pikiran menerawang. Muncul perasaan terisolasi. Ini adalah gejala yang dievaluasi dalam dua studi baru yang menguji pengaruh kesepian terhadap peningkatan resiko kematian.

Studi pertama, dilakukan oleh Dr Yakub A. Udell dari Brigham and Women’s Hospital of the Harvard Medical School di Boston dan rekan-rekannya, menemukan kesendirian dengan peningkatan mortalitas dan resiko kardiovaskular untuk kelompok usia tertentu. Mereka melihat data dari Reduction of Atherothrombosis for Continued Health (REACH) di mana 19 persen dari peserta REACH tinggal sendirian.

Menurut hasil studi, hidup sendiri berkorelasi dengan lebih tinggi empat tahun dalam resiko kematian dan penyakit jantung. Rentang usia mereka yang jadi sasaran penelitian adalah usia 45 dan 65 tahun, yang sama beresikonya dengan kelompok usia 66-80 tahun ketika hidup sendiri. Namun untuk mereka yang 80 tahun dan atas, hidup sendiri tidak meningkatkan resiko kematian.

"Kesimpulannya, hidup sendiri secara independen terkait dengan peningkatan resiko kematian," tulis peneliti.

Studi lain oleh Universitas California, San Francisco (UCSF) juga menemukan bahwa kesepian bisa sangat berbahaya bagi orang dewasa dan dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan yang serius, bahkan mungkin mengakibatkan kematian.

Tim peneliti mempelajari data dalam studi kesehatan dan kepensiunan, yang merupakan studi representatif nasional yang dilakukan oleh National Institute on Aging. Ada 1.604 orang dewasa yang berpartisipasi dalam studi antara 2002 dan 2008. Rata-rata usia peserta adalah 71 dan mereka ditanya apakah mereka merasa ditinggalkan, terisolasi, atau tidak memiliki persahabatan. Hasil studi itu, yang diterbitkan baru-baru ini dalam Archives of Internal Medicine.

"Dalam model khas medis kami, kami tidak berpikir perasaan subjektif sebagai yang  mempengaruhi kesehatan," kata penulis hasil penelitian, Dr Carla Perissinotto, asisten profesor di Divisi Geriartrik UCSF, dalam sebuah pernyataan. "Ini menarik untuk menemukan kesepian yang independen terkait dengan peningkatan kematian dan penurunan fungsi anggota tubuh."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam studi ini, para ilmuwan menemukan bahwa kesepian belum tentu berkorelasi dengan hidup sendiri. Pada 43 persenmanula yang disurvei menyatakan bahwa mereka merasa kesepian tetapi hanya 18 persen tinggal sendirian. Para peneliti juga melihat kematian dan kesulitan yang meningkat untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti naik tangga, berjalan, atau tugas ekstrem yang lebih berat.

"Kami tertarik dalam mengidentifikasi berbagai faktor yang menyebabkan fungsional orang dewasa  terganggu dan akhirnya beresiko untuk masuk panti jompo," jelas Perissinotto dalam laporan itu.

Mereka yang mengidentifikasi diri mereka sebagai kesepian menunjukkan risiko 49 persen lebih besar dari penurunan fungsionalnya dan 45 persen lebih beresiko kematian. "Ini adalah salah satu hasil yang mungkin Anda tidak ingin melihat karena  mengerikan untuk mengetahui hal itu adalah benar," kata Perissinotto.

Para ilmuwan percaya bahwa efek dari kesepian pada lansia berbeda dari dampak depresi. Peneliti berharap bahwa hasil studi tersebut akan mengintegrasikan layanan sosial dan medis untuk pasien usia lanjut dengan cara yang lebih komprehensif.

REUTERS | TRIP B


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

12 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.