TEMPO.CO, Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tengah mengunjungi Meksiko dan Brazil untuk segera pulang ke Tanah Air dan mengatasi langsung masalah Papua.
“Sebaiknya Presiden langsung pulang saja hari-hari ini untuk segera bentuk tim penuntasan masalah Papua,” kata koordinator Konstras Haris Azhar, Selasa, 19 Juni 2012. “Adakan juga dialog berseri dengan berbagai pihak,” ujarnya menambahkan.
Haris ragu agenda dialog yang saat ini dilaksanakan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia Djoko Suyanto akan menuai hasil yang baik. Ia menyebut Djoko tak cukup objektif melihat masalah Papua. Djoko dinilai cenderung membela aparat dalam kasus penembakan petinggi Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Mako Tabuni.
“Belum mendengar pendapat masyarakat, sudah bela polisi,” kata Haris.
Menurut Haris, seharusnya Djoko mengevaluasi terlebih dahulu kinerja aparat dalam mengamankan Papua. Dengan begitu, kepercayaan antara masyarakat dengan aparat bisa dibangun kembali. Baru setelah itu dilakukan dialog. “Yang dibutuhkan saat ini membangun kepercayaan orang Papua baru dialog,” kata Haris.
Baca Juga:
Kamis, 14 Juni 2012 lalu Wakil Ketua Komite KNPB Mako Tabuni tewas diterjang peluru aparat. Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan menyebutkan Mako merupakan salah satu pelaku berbagai penembakan gelap di Papua yang terjadi sebulan terakhit, terutama di Jayapura. Tewasnya Mako menimbulkan gelombang aksi balas dendam yang dilakukan simpatisan KNPB, seperti pembakaran rumah, sepeda, dan motor, serta mobil.
ANANDA BADUDU