Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Langit Cirebon, Dua Pesawat Ini Nyaris Tabrakan

image-gnews
Petugas mengatur dan mengawasi lalu lintas penerbangan di Menara Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. TEMPO/Aditia Noviansyah
Petugas mengatur dan mengawasi lalu lintas penerbangan di Menara Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:- Kisah centang perenang penanganan lalu lintas udara kian terbuka tragedi Sukhoi menabrak Gunung Salak. Hanya belasan hari usai tragedi itu,ada dua pesawat yang nyaris tabrakan di langit Cirebon.


Kisah itu bermula pada Kamis 24 Mei 2012, ketika Air Asia bernomor buntut QZ 7911 melayang dari Denpasar ke arah Bandung. Sekitar pukul 14.30, pengatur lalu lintas udara menghubungi Pilot Kapten Achmad Soerdjo. Perintahnya: turunkan ketinggian dari 38 ribu ke 25 ribu kaki. Arahan itu keluar ketika Air Asia tengah melintasi Madin--titik navigasi udara di atas Laut Jawa, sebelah utara Semarang.

Seperti dilansir Majalah Tempo, Edisi Pekan ini, waktu kapal masuk ke Cirebon, di peta navigasi berkode CA, sistem peringatan pencegah tabrakan antarpesawat--TCAS--berbunyi. “Traffic… traffic….” Pertanda buruk: ada pesawat lain di depan Air Asia. Itu artinya, kemungkinan benturan akan terjadi.

Mata Kapten Achmad melekat ke radar. Ternyata di depan dia ada Boeing 737-300 Sriwijaya Air dengan ketinggian 30 ribu kaki. Berdasarkan laporan pengaduan ke pengatur lalu lintas udara Bandara Soekarno-Hatta, Sriwijaya mendekat dari arah barat. Dalam hitungan detik, TCAS kembali menyalak. Bunyinya: “Climb… climb….”

Bukan cuma TCAS yang nyaring memberi tanda. Titik Sriwijaya yang awalnya berwarna kuning di radar kokpit, berganti jadi merah. Tanda berpikir panjang, Kapten Achmad menarik tuas kemudi. Air Asia kembali menanjak, menyelamatkan nyawa ratusan penumpang.

Kasus nyaris tabrak lainnya terjadi antara Air Asia QZ 7780 dengan Garuda Indonesia, 13 April 2012. Waktu itu, Air Asia tengah bersiap lepas landas. Kapten Yohannes Ferru Maulanda sudah mendapat izin dari pemandu untuk melayang. Pesawat pun ambil melaju sejauh 100 meter di landasan, siap terbang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi tiba-tiba saja petugas pengawas membatalkan perintah takeoff. Si pemandu panik. Ferru pun langsung mengerem pesawat. Tak lama berselang, di radio penghubung terdengar pilot pesawat Garuda: pesawatnya batal mendarat, kembali mengudara.

Kata Direktur Keselamatan dan Keamanan Air Asia Sonny M. Sasono jika Ferru terlambat mengikuti instruksi petugas, “Bisa saja terjadi tabrakan dengan Garuda."

Selama 2012, Air Asia sudah mengirim empat laporan ke pengatur lalu lintas udara Soekarno-Hatta. Tapi beberapa hanya diselesaikan dengan permintaan maaf saja. Seperti kasus Air Asia dengan Sriwijaya Air, Kopilot Air Asia, Prasetya Fontey, yang melaporkan kejadian itu, hanya disodori permintaan maaf. “Aneh, padahal ini tergolong insiden serius,” kata Sonny.


CORNILA DESYANA | MAJALAH TEMPO

Berita terkait
Staf ATC Bisa Disuap agar Pesawat Cepat Mendarat?
Kasus Sukhoi, Kementerian Tunggu Hasil KNKT 
Investigator: Pilot Sukhoi Hendak Bermanuver 
Faktor Menara Diduga Punya Peran di Insiden Sukhoi
Pemandu ATC di Insiden Sukhoi Belum Bekerja Lagi
Neraka di Langit Indonesia: Seluler dan Sex Phone
Pilot Sukhoi Sempat Berteriak: Ya Tuhan Apa Ini!
Ayat Kursi & Kisah Getir Pilot Mengontak Bandara'
Centang-perenang Menara Pengawas Pesawat (ATC)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

16 hari lalu

Boeing 787 Dreamliner. REUTERS/Lucy Nicholson/File Photo
Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.


Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

19 hari lalu

Penerbangan Batik Air (BTK673) nomor pesawat PK-LUV pada 25 Januari 2024. Pilot dan kopilot tertidur hampir setengah jam sehingga pesawat yang mestinya mendarat di Cengkareng sempat nyasar sampai sekitar langit Cianjur-Sukabumi. Sumber: KNKT.
Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.


MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

21 hari lalu

Anggota keluarga korban berfoto bersama dengan puing-puing pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang selama acara peringatan tahunan keenam di Putrajaya, Malaysia, 7 Maret 2020. REUTERS/Lim Huey Teng
MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.


10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

25 hari lalu

Pengunjung melihat puing-puing pesawat yang diyakini milik MH370 saat acara peringatan 10 tahun hilangnya pesawat tersebut, di Subang Jaya, Malaysia 3 Maret 2024. REUTERS/Hasnoor Hussain
10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu


Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

52 hari lalu

Pesawat Smart Air dengan nomor registrasi PK-SNJ mengalami kecelakaan di Papua,  Senin 5 Februari 2024. FOTO: Dokumen  Polda Papua
Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

Pesawat Smart Air PK-SNJ mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah


Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

22 Januari 2024

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.


Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

21 Januari 2024

Ilustrasi Pesawat Carter. charterjetairlines.com
Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.


Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang

17 Januari 2024

Pesawat berbadan lebar Korean Air Airbus A330 dari Seoul ke Cebu menabrak landasan pacu, Minggu, di Kota Lapu-Lapu, Cebu, Filipina 24 Oktober 2022. Gambar ini didapat dari media sosial. Randyl Dungog/via REUTERS
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang

Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.


5 Serba-serbi Film Netflix Society of the Snow

16 Januari 2024

Film Society of the Snow. Istimewa
5 Serba-serbi Film Netflix Society of the Snow

Film Society of the Snow di Netflix mengangkat kisah nyata kecelakaan pesawat dan bertahan hidup sampai terpaksa menjadi kanibal


Sidang Dugaan Penipuan Keluarga Korban Kecelakaan Lion Air 2018 Disidangkan di AS

11 Januari 2024

Thomas Girardi REUTERS/Irfan Khan/Pool
Sidang Dugaan Penipuan Keluarga Korban Kecelakaan Lion Air 2018 Disidangkan di AS

Sidang kasus dugaan penipuan terhadap keluarga korban jatuhnya Lion Air JT 610 tahun 2018 dengan terdakwa pengacara Girardi disidangkan Mei ini di LA.