TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan lembaganya tengah menyelidiki dugaan tindak pidana korupsi di Kementerian Agama. Dugaan korupsi itu terjadi dalam pengadaan kitab suci Al-Quran.
"Tak lama lagi akan naik ke penyidikan," kata Abraham di sela rapat dengar pendapat umum dengan Komisi Hukum di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu, 20 Juni 2012.
Abraham mengatakan pengadaan Al-Quran itu terjadi di Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama. Saat itu direktorat ini dipimpin oleh Wakil Menteri Agama Nazaruddin Umar.
Untuk kasus ini KPK sudah melakukan satu kali ekspose. Namun, Abraham lupa detail nilai kerugian negara yang dilaporkan. Abraham juga mengaku lupa detail pengadaan dan siapa yang melaporkan perkara ini.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan saat ini tim KPK masih melanjutkan penyelidikan terhadap kasus ini. "Tapi belum bisa disebut orangnya agar strategi penyelidikan bisa lebih lanjut," kata Bambang.
Menurut Bambang, penyidik KPK masih menyelidiki modus korupsi yang dilakukan. Apakah termasuk perbuatan melawan hukum berkaitan penyuapan atau penyalahgunaan kewenangan. "Maka harus dilihat berapa kerugian negara, kami masih pendalaman."
KPK juga terus menyelidiki apakah Nazaruddin Umar terlibat dalam dugaan korupsi ini. "Kami masih belum bisa menyebut orang, kami teliti," ujarnya.
Hari ini rapat dengar pendapat KPK dan Komisi Hukum berlangsung sehari penuh. Rapat dimulai pukul 10.30 WIB dan sempat mengalami dua kali skors istirahat. Setelah diskors untuk kedua kali pada pukul 16.30 WIB, rapat kembali dimulai pada pukul 19.50 WIB, telat dua puluh menit dari jadwal. Rapat malam ini dihadiri 14 anggota DPR. Sedang empat pimpinan KPK, Abraham Samad, Busyro Muqoddas, Bambang Widjojanto dan Zulkarnein didampingi sekitar 40 pejabat KPK.
IRA GUSLINA SUFA
Berita terpopuler
Di Langit Cirebon, Dua Pesawat Ini Nyaris Tabrakan
Kontestan Copot Bra, Menteri Thailand Murka
Sudah 24 Jasad Ditemukan Terkubur di Kantor Xanana
Apa Saja Keluhan Pilot Soal Menara Bandara Soetta?
Pamer Dada, ''Lady Tata'' Guncang Thailand