TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Evita Herawati Legowo, mempersilakan Pertamina jika ingin merelokasi pembangunan dua kilang baru. "Memang tidak harus di situ, terserah saja mana yang baik," katanya ketika dijumpai di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Rabu 20 Juni 2012.
Ia menegaskan paling utama adalah pembangunan dua kilang berkapasitas masing-masing 300 ribu barel per hari tersebut tetap harus direalisasikan. Sebab, pembangunan kilang sangat penting untuk menunjang kebutuhan bahan bakar minyak di masa mendatang.
Masalahnya, kata dia, saat ini adalah mengenai insentif dan siapa yang akan digandeng Pertamina dalam pembangunan kilang. Pertamina berkeras akan menggandeng Saudi Aramco dan Kuwait Petrolium Corporation dalam membangun kilang. Namun syarat-syarat insentif dari investor Timur Tengah tersebut dinilai oleh pemerintah terlalu berat. "Ini masih dibicarakan dan dinegosiasikan," ujar Evita.
Saat ini Pertamina baru memiliki 6 kilang yang sudah beroperasi, yaitu kilang Dumai di Riau berkapasitas 170 ribu barel per hari, Plaju di Sumatera 118 ribu barel per hari, dan Cilacap di Jawa Tengah sebanyak 348 ribu barel per hari. Selain itu Balikpapan di Kalimantan Timur 260 ribu barel per hari, Balongan di Jawa Barat 125 ribu barel per hari, serta Kasim di Papua Barat 10 ribu barel per hari.
GUSTIDHA BUDIARTIE
Bisnis Terpopuler
Sebelum Dicopot,Komisaris PT Pos Sudah Niat Mundur
Habis Ditegur Dahlan, 5 BUMN Benahi Aset
Jasa Marga akan Bangun Tol Layang Contra Flow
Lion Air Buka Rute Internasional ke Bandung
Muliaman Hadad Jadi Ketua Dewan Komisioner OJK
Air Asia Buka Kantor Regional di Jakarta
Dahlan: Ada Dirut Tipe Kuda Liar dan Lemah Syahwat
Dua Kali Gagal Ungkap Suap di Ditjen Pajak
Hortikultur Selandia Baru Bisa Masuk Tanjung Priok
Rupiah Masih Mondar-Mandir di Level 9.400