TEMPO.CO, Surabaya - Persebaya Surabaya 1927 menundukkan Semen Padang dengan skor 2-0 dalam pertemuan pertama semifinal Piala Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu, 20 Juni 2012. Dua gol tuan rumah diborong Mat Halil di menit ke-11 dan 90. Dengan kemenangan itu Persebaya tinggal membutuhkan hasil seri pada pertemuan kedua di kandang Semen Padang pada 27 Juni mendatang.
Persebaya yang berambisi menjaringkan gol sebanyak-banyaknya bermain menyerang sejak menit-menit awal. Aksi striker Fernando Soler beberapa kali sempat mengancam gawang Semen Padang yang dikawal Jandia Eka Putra. Namun gol Persebaya baru lahir saat Mat Halil memaksimalkan umpan terobosan Feri Ariawan.
Tertinggal satu gol memotivasi pemain Semen Padang untuk membalas. Lewat trio penyerangnya, Ferdinand Sinaga, Edward Wilson dan Esteban Viscara, mereka membobardir gawang Persebaya yang dikawal Endra Prasetya. Berkat kesigapan Endra, gawang Bajul Ijo selamat dari kebobolan.
Pada menit ke-75 pertandingan sempat terhenti karena wasit Abdul Malik menganulir keputusannya memberikan hadiah penalti pada Persebaya. Penalti diberikan karena pemain belakang Semen Padang melanggar Soler dengan keras. Tapi wasit berubah sikap setelah diprotes para pemain Semen Padang.
Para pemain Persebaya sempat meninggalkan lapangan dan tidak bersedia melanjutkan pertandingan. Setelah pertandingan diteruskan kembali, Persebaya menambah satu gol melalui sundulan Mat Halil memanfaatkan umpan Soler.
Pelatih Persebaya Divaldo Alves lega anak-anak asuhnya berhasil mencetak dua gol ke gawang lawan. Namun Divaldo merasa belum aman karena Persebaya masih harus melakoni pertandingan kedua ke kandang Semen Padang. "Segala kemungkinan masih bisa terjadi. Tapi kami ingin memaksimalkan pertandingan agar melaju ke final," kata dia.
Adapun asisten pelatih Semen Padang Asdian mengakui kemenangan Persebaya. Meski demikian dia berharap para pemain segera melupakan kekalahan tersebut untuk membalasnya pertandingan kedua nanti. "Target kami tidak main-main, apalagi sudah sampai semifinal," ujar Asdian.
KUKUH S WIBOWO