TEMPO.CO, Islamabad - Makhdoom Shahabuddin yang pernah menjadi pembantu pemerintahan Benazir Bhutto dan Yusuf Raza Gilani dinominasikan menjadi perdana menteri Pakistan. Keputusan Presiden Asif Ali Zardari ini mengunggulkan Menteri Tekstil Makhdoom Shahabuddin diambil cepat menyusul vonis Mahkamah Agung Pakistan yang membatalkan jabatan Perdana Menteri Yusuf Raza Gilani. Yusuf Reza dianggap menghina pengadilan, yakni menolak meminta pemerintah Swiss membuka aib korupsi Presiden Zardari.
Nama Makhdoom Shahabuddin, yang juga pernah menjadi pembantu dekat PM Benazhir Buhtto dan PM Yusuf Raza Gilani, akan diajukan Presiden Azrdri ke Parlemen, Jumat, 22 Juni 2012, untuk disetujui sebagai Perdana Menteri Pakistan. Demikian siaran media setempat, Rabu, 20 Juni 2012.
Baca Juga:
Dia merupakan anggota Dewan Nasional dan pemimpin Partai Rakyat Pakistan berasal dari kawasan selatan Punjab. Televisi pemerintah dalam siarannya melaporkan menteri lainnya, Raja Pervez Ashraf, akan disiapkan menjadi Menteri Tekstil.
Mahkamah Agung mendiskualifikasi jabatan Perdana Menteri Gilani, Selasa, 19 Juni 2012, dua bulan setelah pengadilan tinggi Pakistan menganggap Perdana Menteri melakukan penghinaan karena menolak mengajukan permintaan terhadap pemerintah Swiss untuk membuka borok korupsi Presiden Zardari.
Pengumuman nama pengganti Gilani disampaikan oleh Presiden Zardari, yang juga menjabat sebagai salah satu pimpinan partai, dalam sebuah rapat yang dihadiri para petinggi partai Partai Rakyat Pakistan. Hampir semua peserta pada pertemuan darurat itu mendukung Shahabuddin maju dalam pemilihan calon Perdana Menteri.
Tuduhan korupsi yang dialamatkan ke Presiden Zardai terjadi pada 1990 ketika almarhumah istrinya, Benazir Buttho, menjabat sebagai Perdana Menteri. Mereka menuduh menggunakan Bank Swiss untuk melakukan pencucian uang. Presiden Zardari menanggapi semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya memiliki agenda politik.
BBC | CHOIRUL