TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Madya Dede Rusamsi mengatakan pesawat dan para kru Fokker 27 dalam kondisi layak terbang sebelum melakukan operasi latihan profisiensi penerbang touch and go. Dengan pola latihan ini, penerbang melatih instrument flight dan pattern flight.
"Dari data, dapat disimpulkan awak pesawat dalam kondisi fit dan siap terbang. Pesawat dari data perawatan dan pemeliharaan dalam kondisi layak terbang," kata Dede di kediaman Wakil Presiden di Jalan Diponegoro, Kamis malam, 21 Juni 2012.
Pilot Mayor penerbang Herry Setiawan pun sudah melapor pada kontrol akan melakukan landing terakhir, setelah berputar di Halim, sebelum akhirnya terjatuh menimpa delapan rumah warga pada pukul 14.45.
Berdasarkan informasi yang didapat Tempo, pada saat mau melaksanakan pendaratan terakhir, mesin sebelah kanan mati, hingga pesawat melintir dan terjatuh. Tetapi Dede mengaku belum mendapat informasi ini. "Sampai saat ini belum menerima data seperti itu," kata Dede.
Dede menjelaskan secara rinci pesawat Fokker 27 dengan nomor registrasi A2708 mulai masuk kekuatan Skuadron II penerbang pada tanggal 9 Februari 1977, atau sudah masuk skuadron setidaknya selama 35 tahun. Data pesawat yaitu usia 14.396 jam 20 menit dengan data mendarat (landing) sebanyak 15.040 kali.
Pesawat ini akan memasuki perawatan yang akan datang, blok ke 3/36 pada tanggal 14 Juli 2012. "Masih ada sisa hari usia dalam perawatan 23 hari," kata dia. Sebelumnya, pesawat ini masuk pemeliharaan dan perawatan pada tanggal 1 dan 15 Juni 2012.
Dua mesin pesawat berusia berbeda. Mesin pertama dengan nomor seri 14553 usia sejak barunya 9.115 jam 50 menit, dengan usia operasional 756 jam 55 menit. Sedang mesin kedua bernomor seri 14558 dengan usia sejak barunya 9.367 jam 55 menit, dan usia operasional 575 jam 45 menit.
Sedangkan para penerbang juga sudah memiliki jam terbang yang mencukupi. Pilot Mayor Penerbang Herry Setiawan sudah terkualifikasi instruktur dengan jam terbang 3.225 jam. Sedang dua orang terkualifikasi kopilot, Letnan Satu Paulus memiliki 188 jam terbang dan Letnan Dua Sahroni memiliki 87 jam terbang.
ARYANI KRISTANTI
Berita Terkait
Pesawat Fokker TNI AU Jatuh Timpa Tujuh Rumah
TNI Jaga Ketat Lokasi Jatuhnya Fokker AU
Pesawat Fokker AU Jatuh di Kompleks Perumahan Halim
Beginilah Suasana Kerja di ATC Usai Sidak Dahlan
Kebutuhan Personel ATC Baru 59 Persen Terpenuhi