TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Madya Azman Yunus mengatakan bahwa saat ini TNI AU Fokker 27 tidak akan diterbangkan untuk sementara. "Setelah kecelakaan ini, pesawat ini akan ditahan dulu untuk tidak terbang," ujarnya ketika ditemui di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jumat, 22 Juni 2012. Namun ia tidak mengetahui apakah jangka waktu tidak terbang ini sampai pengganti Fokker 27 datang atau sampai hasil investigasi dan evaluasi pesawat tersebut selesai.
Untuk penyelidikan jatuhnya Fokker kemarin, TNI AU sendiri, menurut dia, telah membentuk tim untuk melakukan penyelidikan. "Jumlahnya tidak (bisa) disebut, namun ada paket timnya," ujarnya. Paket ini, menurut dia, terdiri dari berbagai sistem di kalangan penerbangan AU. "Namun prinsipnya, hasil penyelidikan ini internal untuk TNI AU. Hasil penyelidikan pesawat militer bukan konsumsi umum."
Saat ini, menurut Azman, TNI AU mempunyai lima Fokker. "Karena jatuh kemarin, berarti sekarang tinggal lima," ujarnya. Pesawat ini, dituturkan Azman, adalah jenis pesawat yang biasanya digunakan untuk latihan atau pengangkutan jarak pendek.
Pemerintah sendiri sudah menyiapkan CN-295 produksi Cassa Spanyol sebagai pengganti Fokker 27. "Pemesanan sudah dilakukan dan ditargetkan awal tahun depan sudah sampai," kata juru bicara Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Hartind Asrin, kepada Tempo kemarin.
Pesawat Fokker 27 milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara jatuh ketika sedang melakukan latihan mendasar bagi penerbang pesawat dengan rute di wilayah udara di atas Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin.
ANANDA PUTRI