Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2012, Obligasi Akan Tetap Laris

image-gnews
Presdir & CEO Indosat Harry Sasongko (tengah) dan Director & Chief Financial Officer Stefan Carlsson (kanan) serta Director & Chief Commercial Officer Erik Meijer, bersiap memberi keterangan pers usai Paparan Publik tentang Penawaran Umum Obligasi Indosat VII Tahun 2012 dan Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012, di Jakarta,  (29/5). ANTARA/Audy Alwi
Presdir & CEO Indosat Harry Sasongko (tengah) dan Director & Chief Financial Officer Stefan Carlsson (kanan) serta Director & Chief Commercial Officer Erik Meijer, bersiap memberi keterangan pers usai Paparan Publik tentang Penawaran Umum Obligasi Indosat VII Tahun 2012 dan Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012, di Jakarta, (29/5). ANTARA/Audy Alwi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini, banyak perusahaan berlomba-lomba menerbitkan surat utang. Cara ini dinilai lebih baik untuk mencari suntikan dana segar bagi perusahaan dibandingkan pinjaman perbankan atau lainnya.

Analis obligasi Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, menilai tren menerbitkan surat utang atau obligasi akan berlangsung hingga akhir tahun ini. Ini melihat suku bunga yang cenderung menurun akhir-akhir ini. "Saya kira masih akan tetap banyak yang obligasi," kata Lana ketika dihubungi Tempo, Sabtu 23 Juni 2012.

Dia mengatakan, saat ini, bunga obligasi korporasi lebih menarik dibandingkan bunga deposito. Hal ini membuat asuransi dan dana pensiun tetap berminat menyerap obligasi korporasi. Dengan BI Rate yang dipertahankan di angka 5,75 persen, dia yakin obligasi tetap banyak peminatnya. "Kalau turun, pasti akan lebih diminati. Tetapi beda halnya jika BI Rate naik dari angka saat ini," katanya.

Saking diminatinya, PT Indosat Tbk meningkatkan nilai penerbitan surat utang dan sukuk ijarahnya menjadi Rp 3 triliun. Surat utang atau obligasi dan sukuk ijarah yang semula disepakati sebesar Rp 2,5 triliun dinaikkan karena tingginya permintaan dari investor.

Dalam keterbukaan informasi, Indosat mengumumkan penambahan nilai obligasi dengan menandatangani pengarsipan dokumen-dokumen Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang ketiga terkait rencana penerbitan obligasi dan sukuk tersebut.

Selama proses bookbuilding, pemesanan dalam penerbitan ini mencapai Rp 3,7 triliun. "Ini merupakan jumlah pemesanan terbesar sepanjang penerbitan yang pernah dilakukan Indosat," klaim perusahaan dengan kode emiten ISAT itu, Jakarta, Sabtu 23 Juni 2012.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan begitu, penerbitan obligasi VIII Indosat yang awalnya Rp 2 triliun naik menjadi Rp 2,7 triliun. Ini terdiri dari Obligasi Indosat VIII Seri A dengan nilai Rp 1,2 triliun dan Obligasi Indosar VIII Seri B dengan nilai Rp 1,5 triliun.

Kedua seri itu masing-masing memiliki tenor tujuh tahun dan suku bunga 8,635 persen per tahun untuk Obligasi Seri A dan seri B memiliki tenor 10 tahun dengan bunga 8,875 persen per tahun.

SUTJI DECILYA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

45 hari lalu

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate


DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

54 hari lalu

Keuntungan obligasi FR bukan hanya sebagai passive income saja, tetapi keamanannya juga dijamin oleh negara. Simak ulasannya berikut ini. Foto: Canva
DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.


Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Suasana pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2024 di Jakarta, Selasa 2 Januari 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan saat pembukaan perdana perdagangan 2024. IHSG mengalami penurunan sebesar 0,14% atau 5,4 poin ke level 7.266 pada Selasa 2 Januari 2024. Indeks komposit turun ke posisi terdalam 7.245 dari level 7.272 dengan volume transaksi 1,9 triliun saham. Tempo/Tony Hartawan
Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.


Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Ilustrasi menabung atau tabungan. Shutterstock
Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.


Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Logo Waskita. waskita.co.id
Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.


Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Otorita IKN mengkaji skema pembiayaan berupa penerbitan obligasi, sukuk, dan pinjaman untuk mendanai proyek ibu kota baru.
Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.


Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Waskita Karya. Istimewa
Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.


Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Ketua Bidang Keuangan, Permodalan, Investasi & Pajak AAJI Simon Imanto (kiri), Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon (tengah), dan Ketua Bidang Marketing & Komunikasi AAJI Novita Rumngangun (kanan) dalam Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Semester I-2023 di kantornya, Jakarta pusat pada Kamis, 24 Agustus 2023. TEMPO/Irma Aulia Irawan.
Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.


Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Waskita Karya. Istimewa
Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?


Obligasi Israel Laris Manis di Luar Negeri Sejak Perang dengan Hamas

14 November 2023

Pasukan Israel menjatuhkan bom  di tengah konflik antara Israel dan Palestina Hamas, di Kota Gaza, 9 November 2023. REUTERS/Mohammed Al-Mas
Obligasi Israel Laris Manis di Luar Negeri Sejak Perang dengan Hamas

Israel menerbitkan surat utang atau obligasi, yang salah satunya untuk mendanai perang dengan Hamas.